Maraknya Kriminalitas Remaja Buah Sistem Kapitalisme
Hasnani--doc
HARIANBANYUASIN.COM - Pemuda merupakan tonggak peradaban suatu negeri, Karena ditangan pemudalah terbentuk perubahan, sebagaimana julukkan yang sering disematkan kepada mereka yakni 'Agent of Change.
Di Indonesia sendiri mengestimasi bahwa ada 64,16 juta pemuda di Indonesia pada tahun 2023.
Hal ini berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang dimana jumlah tersebut setara dengan 23,18% dari total penduduk di tanah air sepanjang tahun lalu.
BACA JUGA:Akses Pornografi, Remaja Hilang Kendali
BACA JUGA:Remaja Gaul, Harus Pacarankah?
Bonus demografi yang Allah berikan untuk Indonesia ini menjadi sasaran empuk eksploitasi ideologi kapitalisme.
Gempuran pemikiran, peraturan, dan gaya hidup telah membuat pemuda muslim makin jauh dari Islam.
Semua ini mampu mencabut identitas Islam, ekploitasi ekonomi sampai perubahan lifestyle, dan mental pemuda.
BACA JUGA:Remaja Hebat dan Berkualitas dengan Islam
BACA JUGA:Kriminalitas di Kalangan Pemuda, Makin Mengerikan
Hari ini kita melihat pemuda muslim makin jauh dari identitas Islam.
Potensi pemuda untuk membangun peradaban Islam telah dibajak menjadi sekadar tenaga kerja dan target pasar industri kapitalisme, bahkan di era digitalisasi nasib pemuda kian memprihatinkan.
Menurut data Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menunjukkan adanya peningkatan kejahatan anak mulai dari tahun 2020 hingga 2023.
BACA JUGA:Pemuda dan Solusi Tuntas Permasalahan Iklim Global
Sumber: