Remaja Gaul, Harus Pacarankah?

Remaja Gaul, Harus Pacarankah?

Triwidya Ningsih, M.pd--

PANGKALAN BALAi, HARIANBANYUASIN.COM - Sungguh miris, menyaksikan pergaulan remaja yang semakin hari makin keblablasan.

Banyak dari mereka yang tersandung kisah cinta tanpa ikatan pernikahan.

Sering kita dapati, mereka asik masyuk berboncengan ketawa-ketiwi, bahkan tanpa ada rasa malu bercumbu ditempat umum, menginap di kos-kosan atau di rumah sang pujaan, semua itu sudah dianggap lumrah. 

BACA JUGA:Love Scamming Mengintai, Bukti Negara Lalai Lindungi Rakyat

BACA JUGA:Khilafah Ajaran Islam Jangan Dimonsterisasi

Pergaulan bebas tanpa batas ini bukan hanya menjangkiti kalangan mahasiswa, anak-anak sekolah tingkat atas (SMA), tingkat menengah pertama (SMP), bahkan anak-anak bau ingusan yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), juga sudah terjangkiti virus kebebasan itu. 

Akar Masalah

Beragam faktor menjadi penyebabnya. Diantaranya, karena arus digitalisasi. Arus ini memudahkan siapa saja mengakses vitur-vitur porno.

Anak-anak tanpa pengawasan orang tua, dengan leluasa mendapatkannya. Lalu, menjadi kecanduan dan fatalnya, mereka tidak bisa menahan diri dan melampiaskan nafsu kejinya pada perbuatan yang diharamkan.

BACA JUGA:Banjir Melanda, Adakah Solusinya?

BACA JUGA:Beratnya Kebutuhan Hidup Penyebab Marak ODJG di Lubuklinggau, Akhiri dengan Islam

Ada yang berzina dengan pasangannya (pacar), dengan wanita panggilan, bahkan ada yang nekat memperkosa. Nauzubillah!

Ditambah dengan kondisi lingkungan hari ini. Jauh sekali dari nilai-nilai religius. Bahkan, sengaja agama dijauhkan dari kehidupan generasi.

Tak heran, mereka tumbuh sekuler dan liberal. Menafikan norma agama juga norma sosial (hilangnya rasa takut pada balasan di akhirat dan hilangnya rasa malu) 

Sumber: