Julid Mutakhir

Julid Mutakhir

Muthmainnah Kurdi, S.Ag--

BANYUASIN, HARIANBANYUASIN.COM - Rangkaian aksara kita memang 'tak sedahsyat syair Hassan bin Tsabit yang mampu menyembuhkan luka Rasulullah Saw. Walau begitu, sebagai muslim pasti akan tersayat hati melihat derita saudara kita di Palestina. Karena itu, kita ingin sekali meringankan beban berat itu. Maka apa yang telah digagas oleh Erlangga Greschinov dengan gerakan "Julid fi Sabilillah", via media sosial, bak gayung bersambut menjadi sarana tepat untuk memberi bantuan, membalas kebrutalan dan kekejaman zionis Yahudi.  Walaupun hanya lewat dunia maya. 

Faktanya, gerakan "Julid fi Sabilillah", dari warganet Indonesia dan Malayasia akhirnya viral dan berhasil menumbangkan akun-akun milik tentara zionis Yahudi (IDF), artis Israel, dan warganegaranya. Walaupun berakhir dengan dikuncinnya akun mereka.

Paling penting adalah, kita sudah melakukan pembelaan dan keberpihakan kepada saudara Palestina kita, dengan ikhlas karena dorongan ikatan akidah pun juga atas nama kemanusiaan. 

BACA JUGA:Palestina dan Kemenangan Islam

Julid fi Sabilillah

Jika mencari kata "julid" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tidak akan ditemukan. Karena kata "julid" berasal dari bahasa Sunda. 

Secara etimologi (bahasa), kata "julid" berasal dari kata “binjulid” yang berarti iri atau dengki (republika.id/posts/33447/julidisme).

Mengutip ulasan KH. Siddiq Al-Jawi, bahwa pengertian secara terminologi (istilah), gerakan “julid fi sabililah” mengandung makna, gerakan netizen Indonesia dan Malaysia untuk melawan Zionis dan Israel di media sosial (medsos), seperti tentara Israel (IDF), selebriti Israel, warga negara Israel, dan sebagainya. 

BACA JUGA:Kala Ibu Muda Tersandera Algoritma Media

Walaupun perlawanan yang dilakukan via media sosial, namun juga memiliki panduan. Demikian juga, terdapat grup khusus di medsos untuk mengkoordinasikan gerakan ini, berupa penentuan jam jadwal “serangan”, tema-tema yang dijadikan bahan kritik atau serangan.

Target serangan  dari perang urat syaraf (psychological war) ini adalah untuk menghancurkan mental kaum Zionis dan Israel, yang tujuan akhirnya adalah meruntuhkan negara Israel. Demikian ujar Erlangga Greschinov. 

BACA JUGA:Kontrak PT. Freeport Hingga 2061, Siapa yang Untung?

Hukum "Julid fi Sabililah"

Masih menurut pendapat KH. Siddiq Al-Jawi, yang merupakan ulama fikih kontemporer, bahwa gerakan "Julid fi Sabililah" yang digagas oleh Erlangga Greschinov, mempunyai tujuan yang mulia. Maka hukumnya boleh.

Sumber: