Julid Mutakhir
Muthmainnah Kurdi, S.Ag--
Sebab, sebagai salah satu uslub (cara) untuk melawan Zionis dan Israel, dan merupakan upaya untuk menghilangkan kemungkaran (izālatul munkar). Bahkan, jika pelakunya meniatkan dengan ikhlas untuk berjihad fi sabilillah karena Allah Swt. insyaAllah perbuatan itu termasuk jihad fi sabilillah yang sangat agung pahalanya.
Jika ditinjau dari metode dakwah, maka gerakan "julid fi sabililah" ini, bisa dimaknai sebagai dakwah bil lisan (mulut), dalam upaya menghilangkan kemungkaran . Dalam kewajiban dakwah menyeru yang ma'ruf dan mencegah yang munkar. Dimana ada, 3 tingkatan metode dakwah sebagaimana termaktub dalam hadis Rasulullah Saw. berikut:
BACA JUGA:Darurat, Ummat Butuh Junnah!
Dari Abu Said Al-Khudri RA, dia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda,”Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaknya dia ubah dengan tangannya (kekuasaannya). Kalau dia tidak mampu, hendaknya dia ubah dengan lisannya, dan kalau dia tidak mampu, hendaknya dia ingkari dengan hatinya. Dan inilah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim, no. 49).
Maka bisa disimpulkan bahwa, gerakan "julid fi sabililah" ini termasuk dalam upaya mengubah (menghilangkan) kemungkaran dengan lisan, yaitu dengan ucapan, meskipun tidak langsung ucapan dari mulut, melainkan dengan “wakil” dari mulut, yaitu tulisan digital melalui smartphone. Sebuah kaidah fiqih menegaskan : “Tulisan (teks) itu hukumnya sama dengan lisan (ucapan).” (fissilmi-kaffah.com/frontend/artikel/detail_tanyajawab/584).
BACA JUGA:Pemimpin Amanah dalam Memegang Amanat
Kewajiban Membela Saudara
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya). ' (HR. Bukhari dan Muslim).
Merujuk dari hadis di atas, bahwa rasa menyayangi, mengasihi, dan empati, ternyata merupakan fitrah seorang muslim. Karenanya, wajar jika gerakan "julid fi sabilillah" mendapatkan gelombang dukungan. Karena, bagian dari satu tubuh yang lain sedang terluka, otomatis yang lain ikut merasakan sakitbya. Dan berusaha untuk menyembuhkan bagian yang sakit itu. Begitulah, gambaran indah sistem ukhuwah dalam Islam.
Ditambah, bahwa membela saudara muslim yang terzalimi merupakan kewajiban yang dibebankan agama. Walaupun pembelaan itu hanya lewat medsos. Lewat dinding-dinding medsos kita, maksimalkan pembelaan kita, lesatkan aksara "julid" kita 'bak panah beracun yang melesat tepat di dada para penjajah Yahudi.
BACA JUGA:Rakyat Sibuk Berjibaku, Elit Partai Hanya Duduk Menunggu
Jika, kedahsyatan syair Hassan bin Tsabit mampu mengobati luka baginda Rasulullah Saw. Sebagaimana disampaikan oleh Sayyidah Aisyah ra. "jika Hassan sudah membalas syair mereka, maka ia mengobati hati Rasul dan membersihkan nama beliau." (Al Mu'jam Al Kabir, Ath Thabrani).
Maka, lewat gerakan "julid fi sabililah” atau konten-konten mandiri yang kita share, semoga manfaatnya sampai ke Palestina, menjadi bagian dari ikhtiar meringankan penderitaan mereka, dan sebagai upaya pembelaan jihad menghapuskan kezaliman Israel laknatullah.
Tersebab kita adalah, berigade counter narasi zionasi yang berkhidmat teladani jejak ksatria syair di masa Nabi.
BACA JUGA:Melahirkan Generasi Anti Bullying, Mungkinkah?
Sumber: