Melahirkan Generasi Anti Bullying, Mungkinkah?

Melahirkan Generasi Anti Bullying, Mungkinkah?

Mulia (Photographer dan Pengisi Pengajian Remaja)--

Oleh: Mulia (Photographer dan Pengisi Pengajian Remaja)

AKSI perundungan di sekolah memang sudah ada sejak lama, makin hari makin sadis saja. Bukan hanya sekedar ucapan semata.

Namun sudah sampai pada pelecehan, penganiayaan fisik, hingga trauma yang membekas di benak korban, sungguh miris. 

BACA JUGA:Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dengan Sistem Pendidikan Islam

Berita terbaru tentang perundungan terjadi di Empat Lawang, Sumsel. Ada siswa kelas 2 MTs dibully oleh 12 siswa lainnya, hingga mengalami trauma, demam, dan  terpaksa pindah sekolah, Empat Lawang,Sumsel.

Tidak tinggal diam, orangtua korban melapor ke pihak kepolisian dan meminta solusi atas kejadian yang menimpa anaknya tersebut. 

Aipda Ariyanto, Kanit PPA Reskrim Polres Empat Lawang membenarkan adanya pengeroyokan tersebut. Korban dan 12 anak yang bersangkutan, akan berkoordinasi dengan pihak Bapas Lahat.

BACA JUGA:Tren Konten Flexing, Standarisasi Gaya Hidup Kapitalisme

Serta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Empat Lawang guna melakukan klarifikasi atas kejadian tersebut. Sayangnya pihak sekolah belum memberikan respon terkait perkara perundungan ini.

Lalu bagaimana tanggapan pemerintah? Sebenarnya pemerintah sudah melakukan upaya edukasi kepada orangtua, guru dan anak tentang bahaya bullying

Bahkan sudah ada aturan yang diterapkan yakni Permendikbud Nomor 82 Tahun 2015 tentang pencegahan dan tindak kekerasan di satuan pendidikan.

BACA JUGA:Peran dan Fungsi Air

Namun sayang, aturan itu belum mampu menyelesaikan persoalan tersebut, karena tidak sampai pada akar permasalahannya. 

Bullying: Dari Akar Hingga ke Daun

Sumber: