Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dengan Sistem Pendidikan Islam

Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dengan Sistem Pendidikan Islam

Miatha D Koswara, Amd --

Oleh: Miatha D Koswara, Amd 

Istilah nepotisme sudah menjadi hal biasa khususnya di dunia kerja,malah dianggap oleh sebagian kalangan masyarat sebagai "pelicin" untuk mendapatkan suatu pekerjaan.

Mirisnya tidak hanya dunia pekerjaan, namun dunia pendidikan pun sudah ternodai dengan praktik nepotisme ini.

Bahkan lebih parah lagi dengan adanya suap menyuap dan jual beli bangku di sekolah.

BACA JUGA:Sosok Sekcam Air Kumbang di Mata Rekan Kerja, Kondisinya Memburuk dalam Satu Bulan Terakhir 

Hal ini  tentu saja bertolak belakang dengan kalimat "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" yang tertuang dalam UUD 1945 alinea ke-4, bahkan dari institusi sekolah itu sendiri awal tidak terwujudnya tujuan utama pendidikan yaitu menhasilkan individu yang berkualitas.

Dilansir dari detik.com (24/08/2023), bahwa Ombudsman Sumatera Selatan (Sumsel) menemukan dugaan adanya 4 SMA negeri di Palembang yang memperjualbelikan bangku saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Temuan ini muncul setelah dilakukan investigasi. Seperti yang diketahui, PPDB merupakan sebuah rangkaian kegiatan sistematik yang dirancang untuk mengatur penyelenggaraan PPDB.

BACA JUGA:Harga Beras Melonjak Tajam, Petani Malah Gigit Jari Lantaran Gabah Dibeli Murah

Mulai dari persiapan (pra pendaftaran), pengumuman pendaftaran, pendaftaran dan penyerahan dokumen persyaratan, seleksi hingga batas kuota daya tampung, pengumuman hasil seleksi secara terbuka, hingga daftar ulang. 

Menginjak ajaran baru, setiap instansi sekolah akan merencanakan progam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru).

Itu dilakukan karena setiap sekolah memiliki target siswa setiap tahun, ada juga beberapa alasan yang menyebutkan tujuan progam PPDB ini sebagai modal promosi sekolah agar memiliki nama baik di mata umum.

BACA JUGA:Terjaring Operasi Zebra Musi 2023?, Kenali Jenis Pelanggaran dan Sanksinya

Sehingga dapat meningkatkan jumlah peserta didik yang baru dari tahun ke tahun.

Sumber: