Melahirkan Generasi Anti Bullying, Mungkinkah?
Mulia (Photographer dan Pengisi Pengajian Remaja)--
Banyak faktor penyebab terjadinya bullying, seperti pola asuh keluarga, kepribadian anak yang turut dipengaruhi oleh lingkungan pertemanan, hingga media.
BACA JUGA:Jangan Tergoda Pinjol
Seperti tontonan si anak yang mencakup film/game kekerasan. Yang marak dan mudah di akses via media online di zaman digital seperti sekarang. Sayangnya, hal ini tidak tersentuh oleh aturan yang ada.
Penyebab lainnya yaitu nilai-nilai sekularisme dan liberalisme ikut menjadi faktor maraknya kasus perundungan.
Bagaimana tidak, sekularisme sendiri adalah paham pemisahan agama dari sendi kehidupan yang seharusnya justru nilai-nilai agama itu ada disetiap tindak tanduk kehidupan.
Sedangkan liberalisme adalah sebuah paham kebebasan yang diadopsi oleh seseorang dalam menjalani kehidupannya.
Hasilnya, anak menjadi tidak paham tujuan hidupnya, tidak menjadikan agama sebagai aturan kehidupan, dan lebih mementingkan nafsu dan ego dalam kesehariannya.
Pun dengan pola asuh, ikut tergerus oleh sistem sekulerisme ini. Sehingga norma-norma Islami dalam segi pendidikan. Baik itu di rumah atau di sekolah tidak ada lagi landasan akhlak dan adab sesuai tuntunan syariat.
Media pun ikut berperan menambah bobroknya akhlak anak. Konten media itu sendiri sudah tidak terkontrol lagi akibat mengekor budaya barat.
Sehingga tampilan yang ada bukan memberikan manfaat malah menambah buruk kondisi akhlak remaja hari ini. Ini adalah buah dari sistem penerapan yang salah, yaitu sekularisme dan liberalism.
Solusi Islam Mengatasi Bullying
Islam sendiri bukan hanya agama ritual semata, Islam dapat juga dikatakan sebagai ideologi.
Karena mengadopsi aturannya dan mengambilnya sebagai pandangan hidup akan membentuk karakter seorang muslim seutuhnya.
Aturannya bersumber langsung dari Sang Pencipta, yang tidak pernah gagal dan salah dalam mengurusi makhluknya.
Firman Allah SWT: “Kami telah menurunkan kepada kamu al-Kitab (al-Qur'an) sebagai penjelasan atas segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi kaum muslim” (QS. An-Nahl [16]:89).
Sumber: