Perang Iran–Israel 2025: Jalan Buntu Nasionalisme dan Solusi Islam
Mia D. Mentari--doc
HARIANBANYUASIN.COM - Perang terbuka antara Iran dan Israel kembali pecah pada Juni 2025.
Dunia menyaksikan, satu dekade pasca Perang Gaza 2014 dan Perang Suriah 2011, konflik antarnegara kembali menampilkan wajah paling brutal dari sistem politik dunia hari ini.
Akan tetapi, satu pertanyaan mendasar muncul di benak umat Islam: Haruskah kita berharap pada Iran untuk membebaskan Palestina dan menghentikan kezaliman Israel?
BACA JUGA:Suara Dunia untuk Palestina
BACA JUGA:Palestina dan Kemenangan Islam
Atau mungkinkah justru Iran adalah bagian dari masalah yang lebih besar?
Eskalasi yang Mematikan
Serangan udara Israel pada 13 Juni 2025 ke fasilitas nuklir Iran menjadi titik awal eskalasi terbaru ini.
Setidaknya 115 lokasi strategis Iran digempur, termasuk pusat pengayaan uranium di Natanz dan pangkalan militer di Teheran Selatan.
BACA JUGA:Amerika Serikat Mengobarkan Perang Dagang, Bagaimana Sikap Negeri-Negeri Muslim Seharusnya?
BACA JUGA:Pendidikan Islam, Wujudkan Generasi anti Bully
Israel mengklaim ini sebagai upaya mencegah pengembangan senjata nuklir Iran, sementara Iran menyebutnya agresi terang-terangan atas kedaulatan nasional.
Tak tinggal diam, Iran membalas dengan ratusan rudal balistik ke wilayah Israel.
Rudal-rudal itu menghantam Tel Aviv, Haifa, dan fasilitas militer di Negev, menewaskan puluhan warga dan memicu evakuasi massal.
Sumber: