Tingginya Angka Golput di Pilkada Banyuasin, Partisipasi Pemilih Hanya 66 Persen

Tingginya Angka Golput di Pilkada Banyuasin, Partisipasi Pemilih Hanya 66 Persen

Pj. Bupati Banyuasin sedang meninjau jalannya Pilkada 2024--Roni

HARIANBANYUASIN.COM – Sebanyak 211.741 masyarakat Kabupaten Banyuasin tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang baru saja digelar.

Data ini menunjukkan tingkat partisipasi pemilih hanya mencapai 66 persen dari total 629.201 Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Sementara itu, suara rusak mencapai 15.988 atau sekitar 4 persen, sehingga total partisipasi masyarakat mencapai 70 persen.

BACA JUGA:Pasca Pilkada Banyuasin : Akun Medsos Provokatif Dalam Bidikan Polres Banyuasin

BACA JUGA:Pilkada Banyuasin, Pasangan SELFI Menang Tipis di 4 Kecamatan

Hasil akhir Pilkada menunjukkan pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 1, Askolani dan Netta Indian, unggul dengan meraih 241.404 suara (58 persen).

Sedangkan pasangan nomor urut 2, Slamet dan Alfi, memperoleh 160.058 suara (38 persen).

Tingginya angka golput menimbulkan keprihatinan di berbagai kalangan.

BACA JUGA:ASTA Raih Kemenangan di Kecamatan Air Kumbang, Unggul di 8 Desa dari Total 16 Desa

BACA JUGA:ASTA Unggul Real Count 61,7%, Askolani-Netta Indian Gelar Konferensi Pers

Tokoh pemuda Banyuasin, Eddy Ginting, mengungkapkan beberapa alasan di balik rendahnya partisipasi.

Salah satu penyebab utama adalah banyaknya warga Banyuasin yang merantau dan bekerja di luar daerah.

"Hari pencoblosan yang jatuh pada hari Rabu membuat mereka enggan pulang, karena sulit dikombinasikan dengan akhir pekan. Jika jadwalnya lebih dekat akhir pekan, mungkin mereka akan lebih bersemangat untuk pulang," jelas Eddy.

BACA JUGA:Perolehan Suara Sementara, Pasangan ASTA Unggul di 16 Kecamatan Banyuasin

Sumber: