Suara Dunia untuk Palestina
Ismawati--
Kehadiran militer muslim sangat dinantikan, bukan sekadar pengiriman utusan perdamaian, seperti yang dilakukan PBB.
Hanya kecaman, tanpa aksi nyata untuk membebaskan Palestina.
Terlebih, memperjuangkan dan membela Palestina adalah amal salih yang amat besar pahalanya. Allah Swt. berfirman,
"Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi." (QS. Al-Maidah : 21).
Satu hal yang pasti, umat membutuhkan keberadaan perisai yang senantiasa melindungi umat Islam.
Pelindung itu adalah Khilafah, sebagai institusi penting yang menyatukan umat Islam dalam satu kepemimpinan.
Umat hidup dalam satu kesatuan, tanpa sekat yang justru menguatkan hegemoni penjajahan.
Dengan Khilafah, umat akan terlindungi, karena pemimpin dalam Islam adalah sebagai pelindung dan penanggung jawab urusan rakyat.
Rasulullah Saw. bersabda,
“Sesungguhnya imam/khalifah adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung. Jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan berlaku adil, baginya terdapat pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya, ia harus bertanggung jawab atasnya.” (HR Muslim).
Oleh karena itu, dibutuhkan kelompok dakwah yang menyadarkan umat akan posisinya sebagai khairu ummah (umat terbaik) dan mensosialisasikan pentingnya penegakkan Khilafah.
Meneladani apa yang Rasulullah saw. bawa yakni menerapkan syariat Islam kafah (menyeluruh) dengan menjalankan Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam setiap kebijakannya.
Dengan demikian, umat dan dunia akan terbebas dari penjajahan.
Umat akan bersatu, mengokohkan barisan, menyebarkan syariat Islam hingga ke seluruh penjuru dunia.
Dengan Khilafah, cahaya Islam akan menyinari seluruh manusia.
Sumber: