Akses Pornografi, Remaja Hilang Kendali

Akses Pornografi, Remaja Hilang Kendali

Triwidya Ningsih --doc

Mirisnya, pemerintah tidak serius dalam menyelesaikan kasus pornografi ini.

Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir situs-situsnya saja.

Sementara, konten pornografi bisa dengan mudah diperoleh dari aplikasi sosial media seperti youtube, tiktok, facebook, X, telegram dan whatshap sehingga makin mudah di akses.

Tidak bisa dimungkiri, ini juga merupakan dampak buruk sistem pendidikan kita yang sekuler.

Pendidikan tidak bertujuan mencetak generasi bertakwa tetapi materialistik, ditambah lagi ketika anak di bawah umur melakukan tindak kejahatan misal pemerkosaan hanya di rehabilitasi.

Negara tidak memberi hukuman tegas dan menjerakan, hal ini memicu makin maraknya kriminalitas dan mereka tidak lagi merasa takut melakukan kejahatan kembali 

Disinilah peran oran tua sangat di butuhkan.

Namun, banyak orang tua abai terhadap pendidikan anak-anaknya, karena sibuk dengan pekerjaan.

Mirisnya, para orang tua memberikan fasilitas ponsel akan tetapi tanpa pengawasan sehingga,  anak dengan mudah mengakses pornografi, kalau sudah terjadi kasus asusila, lalu siapa yang disalahkan ? 

Fungsi orang tua, masyarakat bahkan negara hilang.

Hal ini menyebabkan generasi mudah tenggelam dalam kubang kriminalitas. 

Islam Solusi Sistemik 

Berbeda dengan sistem Islam (Khilafah).

Negara melindungi generasi dari segala sisi, mulai dari bidang pendidikan.

Kurikulumnya hanya berlandaskan akidah Islam.

Sumber: