BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Tradisi Lomba Bidar di Kota Palembang: Perpaduan Olahraga dan Warisan Budaya

Tradisi Lomba Bidar di Kota Palembang: Perpaduan Olahraga dan Warisan Budaya

Lomba bidar menjadi tradisi yang menonjol dan selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Palembang adalah lomba bidar. --Foto instagtam bidar.palembang

HARIANBANYUASIN.COM - Kota Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, bukan hanya dikenal sebagai kota tertua di Indonesia yang menyimpan sejarah Kerajaan Sriwijaya.

Tetapi juga kaya akan tradisi dan budaya yang masih lestari hingga saat ini. 

Salah satu tradisi yang menonjol dan selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Palembang adalah lomba bidar

Lomba ini bukan sekadar pertandingan perahu, tetapi juga sebuah warisan budaya yang mengandung nilai-nilai historis, sosial, dan religius yang sangat kuat. 

BACA JUGA:Adu Kekuatan Bisa Ular Derik vs. Ular King Kobra, Mana yang Lebih Mematikan?

BACA JUGA:5 Jenis Ular Berbisa yang Paling Mematikan di Dunia, Sekali Gigit Korbannya Bisa Langsung Kehilangan Nyawa

Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang sejarah, makna, serta bagaimana tradisi lomba bidar ini terus dilestarikan di tengah perkembangan zaman.

Sejarah Lomba Bidar di Palembang

Lomba bidar memiliki akar yang sangat dalam dalam sejarah Kota Palembang. 

Tradisi ini diyakini telah ada sejak masa Kesultanan Palembang Darussalam pada abad ke-17. 

BACA JUGA:Mengenal 8 Jenis Awan yang Memengaruhi Cuaca

BACA JUGA:Kenapa Bisa Terkena Cacar Air Dua Kali? Simak Penjelasan Lengkapnya!

Pada masa itu, perahu bidar digunakan oleh pasukan Kesultanan untuk berpatroli di sepanjang Sungai Musi dan anak-anak sungainya. 

Perahu-perahu ini dirancang sedemikian rupa agar cepat dan lincah, sehingga efektif digunakan dalam operasi militer.

Sumber: