Mitigasi Bencana Banjir dalam Sistem Islam

Mitigasi Bencana Banjir dalam Sistem Islam

Hani Handayani--

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Sebanyak 18 desa di Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan masih terendam banjir.

Bahkan, ada beberapa titik tinggi muka air di permukiman mencapai 6 meter.

Banjir juga menyebabkan jalan lintas Sekayu-Lubuk Linggau tidak dapat di lalui, karena kondisi ketinggian air mencapai sekitar 80 cm.

BACA JUGA:Remaja Gaul, Harus Pacarankah?

BACA JUGA:Love Scamming Mengintai, Bukti Negara Lalai Lindungi Rakyat

Banjir merendam ratusan rumah, fasilitas umum seperti fasilitas kesehatan dan tempat ibadah.  

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Muba Ardiansyah mengatakan, jumlah warga yang telah mengungsi sebanyak 40 jiwa atau 13 KK (kepala keluarga) per Minggu, 21 Januari 2024.

Banjir terjadi akibat aliran Sungai Musi meluap akibat curah hujan tinggi.  

BACA JUGA:Banjir Melanda, Adakah Solusinya?

BACA JUGA:Cara Islam Mewujudkan Rasa Aman

Penyebab Banjir 

Bencana banjir tidak hanya menimpa wilayah Kabupaten Sekayu saja di sejumlah daerah di Sumatra Selatan, seperti Kabupaten Musi Rawas Utara, dan beberapa wilayah lainnya.

Banjir yang melanda beberapa wilayah di Sumatra Selatan tidak dimungkiri akibat dari daya dukung lingkungan yang terganggu.

Fenomena itu tidak boleh diabaikan, tetapi harus dilakukan analisis yang komprehensif. Kalau tidak, bencana serupa akan berulang dan menyebabkan kerugian lebih besar. 

Sumber: