Sama-sama Buang Gas, Apa Beda Kentut dan Sendawa?

Sama-sama Buang Gas, Apa Beda Kentut dan Sendawa?

sama-sama buang gas, kentut dan sendawa mempunyai banyak perbedaan--Instagram pedulitubuhmu

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM – Tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami kentut ataupun sendawa.

 

Meskipun keduanya melibatkan pelepasan gas dari tubuh, nyatanya ada perbedaan mendasar di balik kedua proses tersebut.

Dalam artikel kali ini, kita akan membahas tentang perbedaan dari kedua fenomena tubuh tersebut.

BACA JUGA:Kewalahan Menghadapi Anak yang Susah Makan ? Coba 2 Macam Herbal Ajaib Ini Anak Auto Lahap Makan

BACA JUGA:Makan Telur Bikin Sering Kentut, Mitos Atau Fakta ? Simak Penjelasan Lengkapnya !

Asal-Usul Gas

Kentut umumnya berasal dari sistem pencernaan dan terjadi ketika bakteri dalam usus mengurai makanan yang tidak dicerna sepenuhnya. Ini menghasilkan gas seperti metana, karbon dioksida, dan hidrogen.

Sendawa, di sisi lain, terjadi ketika udara yang tertelan selama makan atau minum dilepaskan dari lambung. Gas ini biasanya terdiri dari nitrogen dan oksigen.

Komposisi Gas

Kentut lebih cenderung mengandung gas-gas yang dihasilkan oleh bakteri dalam usus, seperti metana yang memberikan aroma khas.

BACA JUGA:Kenapa sih Kentut Bisa Bau? Simak Penjelasannya

BACA JUGA:Kamu Tidur Ngorok? Coba Lakukan 6 Gerakan Ini

Sendawa umumnya mengandung gas-gas non-berbau seperti nitrogen dan oksigen.

Frekuensi dan Volume

Kentut dapat terjadi lebih sering dan memiliki volume yang lebih besar, tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi dan keadaan kesehatan individu.

Sendawa cenderung lebih bersifat spontan dan mungkin terjadi tanpa adanya kontrol langsung.

BACA JUGA:Terganggu Dengan Cegukan, Berikut 7 Cara Mengatasinya

BACA JUGA:Selain Untuk Diet, ini 9 Manfaat Lain dari Buah Alpukat

Dampak pada Kesehatan

Meskipun kentut dan sendawa adalah bagian normal dari fungsi tubuh, kentut berlebihan atau terus-menerus dapat menjadi tanda masalah pencernaan atau intoleransi makanan.

Sendawa yang berlebihan juga dapat menjadi indikasi adanya gangguan dalam sistem pencernaan.

Gangguan tersebut antara lain:

1.       Refluks Asam Lambung (GERD)

 

Sendawa yang berlebihan bisa menjadi tanda refluks asam lambung, di mana asam lambung naik ke kerongkongan. Ini dapat menyebabkan iritasi dan merusak lapisan esofagus.

2.       Intoleransi Makanan

 

Sendawa yang sering dapat terkait dengan intoleransi makanan, di mana tubuh tidak dapat mencerna atau mengolah makanan dengan baik.

Hal ini dapat terjadi pada kondisi seperti intoleransi laktosa atau intoleransi gluten.

3.       Sindrom Usus Besar yang Tak Terdiagnosis

 

Sendawa yang berlebihan juga dapat menjadi tanda dari beberapa gangguan usus besar, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit radang usus (IBD).

4.       Infeksi Bakteri pada Lambung

 

Kelebihan bakteri dalam lambung dapat menyebabkan sendawa yang lebih sering. Infeksi seperti Helicobacter pylori dapat menyebabkan peningkatan produksi gas dalam saluran pencernaan.

5.       Gangguan Pencernaan Lainnya

 

Sendawa yang berlebihan juga dapat menjadi indikator gangguan pencernaan lainnya, termasuk obstruksi usus atau penyakit lain yang memengaruhi fungsi pencernaan.

Para ahli kesehatan menganjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter jika seseorang mengalami sendawa berlebihan, terutama jika disertai dengan gejala lain seperti perut kembung, sakit perut, atau perubahan berat badan yang tidak wajar.

Deteksi dini potensi masalah kesehatan dapat membantu dalam pengelolaan dan penanganan yang lebih efektif.*

Sumber: