Mengapa Kita Menguap Kalau Ngantuk? Begini Penjelasan Ilmiahnya
Simak alasan mengapa kalau mengantuk itu nguap--pict foto by maidi
Ketika seseorang menguap, aliran udara yang masuk ke dalam mulut dapat membantu menurunkan suhu otak, yang cenderung meningkat saat seseorang merasa ngantuk atau lelah.
Selain itu, menguap juga dikaitkan dengan peningkatan aliran darah ke otak.
Saat seseorang menguap, kontraksi otot di sekitar rongga mulut dapat meningkatkan aliran darah ke otak, memberikan pasokan oksigen tambahan yang dapat meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi.
Oleh karena itu, menguap bisa dianggap sebagai mekanisme tubuh untuk membangunkan dan menyegarkan otak.
Hormon dan Zona Tidur
Fenomena ngantuk dan menguap juga dapat dijelaskan melalui peran hormon tertentu dalam regulasi siklus tidur dan bangun.
Hormon melatonin, yang diproduksi oleh kelenjar pineal dalam otak, memiliki peran penting dalam mengatur ritme sirkadian tubuh.
Melatonin dikeluarkan saat kondisi pencahayaan rendah, seperti malam hari, untuk menandakan tubuh bahwa saatnya untuk tidur.
Ketika seseorang merasa ngantuk, produksi melatonin meningkat, dan tubuh mulai bersiap untuk tidur.
Mengapa ini berhubungan dengan menguap?
Beberapa ahli meyakini bahwa menguap dapat membantu mengaktifkan otot-otot di sekitar rongga mulut dan tenggorokan, yang kemudian memberikan sinyal ke otak bahwa tubuh sedang bersiap untuk tidur.
Mengapa Menguap Menular?
Salah satu aspek menarik dari menguap adalah sifat menularnya.
Saat melihat atau mendengar seseorang menguap, seringkali kita merasa keinginan untuk menguap juga.
Ini dapat dijelaskan oleh konsep refleks sosial atau empati, di mana otak manusia secara otomatis meniru perilaku orang lain sebagai bentuk komunikasi non-verbal.
Sumber: