Darurat, Ummat Butuh Junnah!

Darurat, Ummat Butuh Junnah!

Oleh : Daliyem (Terapis Thibbun Nabhawi)--

Oleh : Daliyem (Terapis Thibbun Nabhawi)

Israel Defence Forces (Tentara Israel) mengancam akan memberikan warga Palestina label simpatisan "organisasi teroris" bila menolak angkat kaki dari wilayah utara menuju selatan jalur Gaza. Pesan tersebut disampaikan dalam selebaran yang ditandai dengan nama dan logo Israel Defence Forces, dan dikirim ke orang-orang melalui pesan audio ponsel di seluruh Jalur Gaza. (Kompas, 22/10/2023)

Sungguh malang nasib yang dialami oleh saudara muslim kita di Palestina. Keadaan mereka di negeri yang dikatakan negeri para nabi yang telah dimuliakan Allah swt. ternyata harus berada dalam ancaman Israel la’natullah. Tidak kurang dari saudara-saudara muslim sedunia yang peduli dengan nasib Palestina turut memberikan sumbangan kemanusiaan.

Tapi sumbangan kemanusiaan itu tidak pernah sampai di tangan para penduduk dan kalaupun sampai itu tidak sesuai dengan waktu yang dibutuhkan. Kondisi yang memilukan membuat kita merasa bahwa umat Islam sebagaimana Rasulullah saw. pernah mengatakan bahwa di akhir zaman bagaikan buih di lautan dan mereka terkena penyakit Wahn, yaitu cinta dunia takut mati.

BACA JUGA:Pemimpin Amanah dalam Memegang Amanat

Ini fakta yang terjadi saat ini. Jika umat Islam saat ini siap untuk melakukan jihad fii sabilillah namun penguasa hanya diam atau jika bertindak mereka hanya mengecam. Terkadang yang sangat menyakitkan, mereka menyampaikan kepada rakyatnya agar senantiasa sabar dalam menghadapi situasi ini dan menghimbau agar rakyat dapat mendoakan saja agar warga Palestina dalam keadaan selamat.

Jika kita hanya mengecam atau mendoakan saja hal itu tidak perlu kita lakukan karena kesalehan dari warga Palestina mulai dari anak-anak hingga yang tua tidak diragukan lagi. Rata-rata mereka adalah Hafiz Quran, dan mereka tidak pernah meninggalkan salat malam, serta mereka para perempuannya tidak pernah menanggalkan kerudung bahkan jilbabnya dikala tidur malam karena mereka beranggapan bahwa seandainya kematian datang dan desing bom menghancurkan rumah-rumah mereka, maka mereka dalam kondisi menutup aurat.

Sikap pemimpin muslim di dunia hanya mampu mengecam dikarenakan adanya sekat nasionalisme yang membuat mereka tidak mau mencampuri urusan negara lain. Sekat nasionalisme inilah yang membiarkan saudara sesama muslim dibantai oleh para penjajah tanpa mampu kita sebagai saudaranya dapat memberikan bantuan dengan cara mengusir para penjajah dari wilayah-wilayah negeri muslim.

BACA JUGA:Rakyat Sibuk Berjibaku, Elit Partai Hanya Duduk Menunggu

Betapa buruknya sifat 'ashabiyyah yang menyebabkan para penguasa muslim diam, para penguasa muslim hanya mementingkan negeri mereka masing-masing. Palestina adalah contoh negeri yang berjuang sendirian sejak dikuasai kaum Zionis Israel sejak tahun 1948 hingga kini. Genosida Palestina menjadi bukti umat muslim saat ini hidup sendiri-sendiri. Padahal Allah swt.  telah berfirman : "Sungguh kaum muslim itu bersaudara." (TQS. Al Hujarat (49) : 10).

Berdasarkan firman Allah swt. tersebut, maka kita tidak boleh membiarkan mereka dalam pembantaian yang keji. Wujud dari mencintai saudara di Palestina adalah dengan cara menyebarkan dakwah pemikiran yang membangkitkan umat untuk melanjutkan kehidupan Islam dalam aturan Al-Qur'an dan Sunnah. Mencintai saudara seaqidah dengan cara memberikan bantuan tenaga untuk jihad dijalan Allah SWT.  Mencintai saudara di Palestina dengan cara mengembalikan kepemimpinan Islam yang pernah ada dan pernah berkuasa selama 14 abad dan menguasai dua per tiga bagian dunia.

Melalui kepemimpinan Islam, tentunya seorang penguasa (Khalifah) menjadi pelindung (junnah) bagi rakyatnya, yang teguh pada keimanan, yang lemah lembut pada rakyatnya, dan yang bersifat tegas pada musuh-musuh Islam. Teringat sejarah bagaimana Khalifah Al Mu’tashim Billah (793-842 M) berhasil memerangi bangsa Romawi hanya karena Raja Romawai itu tidak mau menyerahkan tentaranya yang telah melecehkan seorang muslimah di negaranya. Maka seruan yang tidak diindahkan oleh Raja Romawi pada waktu itu dibayar mahal dengan didatangkan pasukan tentara kuatkan gagah berani. 

BACA JUGA:Melahirkan Generasi Anti Bullying, Mungkinkah?

Begitulah sejarah telah membuktikan bahwa umat saat ini butuh seorang pemimpin yang melindungi rakyatnya dari segala bentuk kedzoliman. Umat butuh seorang pemimpin seperti Al Mu’tashim Billah yang gagah berani menjaga kehormatan hanya seorang muslimah. Semoga janji yang telah Allah swt.  firmankan bahwa umat Islam akan dimenangkan kembali, setelah Al Quds, warga Palestina dimenangkan atas pertarungan besar ini.

Islam pasti berjaya dengan izinnya. Islam pasti akan menjadi sebuah institusi yang mampu melindungi dan mampu memberikan rasa adil serta sejahtera bagi seluruh umat manusia. Meyakini Bisyarah Rasulullah saw. bahwa Islam akan berjaya dan kelak memimpin seluruh umat manusia. Maka yang saat ini harus kita lakukan adalah menyatukan pemikiran, perasaan dan atuaran umat agar menjadi tubuh yang satu. 

BACA JUGA:Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dengan Sistem Pendidikan Islam

Dengan kekuatan umat yang dilandasi akidah yang kokoh, insyaallah akan menjadikan umat yang dirindukan surga. Umat yang senantiasa berjuang dijalan Allah swt.  tanpa kenal lelah. Semoga Allah meridhoi setiap perjuangan kita demi melanjutkan kehidupan Islam.

Wallahu’alam bishowab

Sumber: