Musim Kemarau, Petani di Kabupaten Banyuasin Takut Tanam Padi, Ungkap Kekhawatiran Ini

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Musim panas yang melanda wilayah Banyuasin saat ini cukup mempengaruhi pertanian di Banyuasin. 

Betapa tidak, para petani mengaku takut melakukan proses tanam lantaran takut mengalami gagal panen. 

Kekhawatiran petani ini diungkapkan langsung Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Banyuasin, Sarip SP MM. 

BACA JUGA:Proyek Kampung Agrowisata Religi di Desa Langkan Banyuasin, Kadis TPH Banyuasin: Itu Bukan Cetak Sawah, Tapi

"Kekeringan saat ini memang membuat sejumlah petani takut untuk melakukan proses tanam. Karena sejumlah lahan pertanian di Banyuasin masih menggunakan sistem tadah hujan," ujar Sarip. 

Namun kata Sarip, sebenarnya untuk Kabupaten Banyuasin yang 80 persen merupakan wilayah perairan.

Sampai saat ini tidak terlalu merasakan dampak yang signifikan dari fenomena el nino. 

BACA JUGA:Sungai Mengering, Warga Muara Sugihan Banyuasin Berharap Bantuan Air Bersih

"Untuk maslah el nino ini, sebenarnya kan untuk di musim tanam ini memang ada pergeseran. Karena saat ini sudah bisa ditanam IP300, untuk IP100 dan IP200 di bulan juli sudah panen," katanya. 

Untuk itu langkah yang dilakukan untuk menghindari gagal panen, petani diarahkan untuk melakukan percepatan tanam jika sudah memasuki musim penghujan. 

"Seandainya di bulan Oktober hujan, kita sudah siap 90 persen untuk lahan pertanian dipasang surut sudah bisa di tanam," sambungnya.

BACA JUGA:Bung Karno Sport Center Bakal Jadi Destinasi Wisata Baru di Banyuasin

Dikatakan Sarip, para petani tidak perlu terlalu khawatir dengan fenomena el nino yang tengah terjadi saat ini.

Sebab pemerintah daerah melalui Dinas TPH telah mengambil langkah-langkah strategis dalam menanggulangi kondisi kekeringan. Agar para petani tetap dapat melakukan proses tanam.

Sumber: