Gunung Poso

Gunung Poso

--

 

Komentator Spesialis

Saya tertarik dengan komentar Pak Mirza dibawah, bahwa kemampuan menulis berbanding lurus dengan intensnya habit membaca. Saya sangat setuju teori ini. Dari pengalaman pribadi, saya orang yang paling gerah membaca buku. Dalam artian buku yang sifatnya thematik. Tapi, kalau buku pelajaran atau kuliah saya jago. Saya orang yang punya prinsip berpikir : Think Smart. Contohnya buku petunjuk mengoperasikan mesin. Saya biarkan teman baca dulu manualnya sampai tuntas. Giliran saya. Ogah baca. Pakai cara smart. Tanya saja ke teman yang sudah baca tadi. Hitungan menit case close, wkwkwk...

 

Lukman bin Saleh

Ternyata kebiasaan Abah yang jarang bawa uang ke mana-mana, dari sejak muda sampai sekarng tidak berubah. Pak JTO (mantan anak buah Abah) pernah cerita. Kalau ke mana2 sama Abah mesti siap2 bawa uang. Nanti bisa saja Abah tiba2 minta dibayarin apa2, ongkos angkot misalnya. Kan malu kalau bos minta dibayarin terus gak ada uang. Disuruh sih minta ganti di kantor. Entah bawaan atau terobsesi dengan Abah. Kebiasaan tidak bawa uang, atau bawa uang pas2an, atau bawa uang sekenanya juga menular ke saya. Sering saya harus gadaikan KTP di jalan karena kehabisan bensin. Atau ban bocor. Beberapa kali juga uang saya kurang saat bayar di kasir Indomaret/Alfamaret. Kasir udah terlanjur enter tidak bisa dibatalkan. Saya ngacir pulang ambil uang, atau minjem di orang yang saya kenal. Terdengar konyol memang. Tapi begitulah adanya. Sungguh tidak nyaman rasanya memegang uang (bukan tidak punya uang maksud saya). Makanya sampai sekarang saya tidak pernah punya dompet. Karena tdk ada yang harus diisi. Paling cuma card wallet. Itupun saya bawa kalau pergi jauh. Maka saya brharap e money semakin cepat populer di masyarakat. Sampai ke warung2 kecil. Biar tidak harus bawa uang cash ke mana2...

 

*) Dari komentar pembaca http://disway.id

Sumber: