Gunung Poso

Gunung Poso

--

 

Jimmy Marta

Orat oret pake sobekan itu sy sering juga. Lebih seringnya malah kemana-mana selalu bw pena dan hvs kosong. Tp ini bukan untuk bahan cerita. Hanya kerena sering lupa aja. Kata orang2 sih, khilaf dan lupa itu manusiawi. Tp sy gk percaya sepenuhnya. Wong istri gk pernah lupa awal bulan belum tranferan. Akhir pekan belum setoran...

 

Waris Muljono

Mengikuti tulisan pagi ini, sy juga pengen membuka komen ini dgn lead, yaitu komen yg penting sekaligus menarik. Anda barusan tau, utk menentukan lead yang penting sekaligus menarik harus mikir berapa kali. Akhirnya tetap ga nemu lead utk komen. Memang benar, penak jadi perusuh disway. Asal komen, ga perlu mikirin lead. Biar pak DIS aja yg mikirin lead , kita cukup merusuh aja hehehe

 

MULIYANTO KRISTA

Paijo ngasah belati Belati gawe mbeteti gurami Mbasio Kowe nganyelke ati Tapi aku cinta setengah mati .. .... ...... #batine abah ng LP koyok ngunu rasane.

 

Leong putu

Sikil nginjek tai tembelek / Tai tembelek ambune tengiiik / Ana wong tuwek tulisane elek / Mesio tuwek duwik e gaaak sitiiik / .... 365_mantun tembelek

 

Lagarenze 1301

Wartawan sakti? Tidak bisa ditilang? Belum tentu. Sekalipun dia jago bikin lead. Ini cerita seorang teman. Tempo dulu. Dia bukan wartawan, dia hanya staf yang tugasnya mengumpulkan berita wartawan (yang sudah diedit oleh redaktur pakai mesin ketik), lalu mengetiknya ke komputer set. Hasilnya keluar berupa cetakan berbentuk kolom koran. Cetakan itulah yang digunting lalu ditempel di kertas layout koran. Selain sebagai setter, dia juga berperan mengoreksi berita jika ada salah ketik. Hanya salah ketik. Suatu malam setelah proses produksi, dia beriringan motor dengan seorang wartawan yang dikenal jago membuat dan mengolah berita. Di tengah perjalanan, ada razia. Mereka dihentikan polisi. Keduanya tak punya SIM. Mereka pun menyebut nama korannya agar bisa lolos dari tilang. "Kamu kerja sebagai apa di koranmu?" tanya polisi. "Saya wartawan, yang membuat berita," jawab si wartawan. "Kamu?" tanya polisi ke si staf. "Saya korektor," jawabnya. "Apa tugas korektor?" "Saya mengoreksi berita dari wartawan," ujarnya. Akhir cerita, si wartawan kena tilang sedangkan si staf diloloskan karena dianggap orang penting dan atasannya wartawan.

Sumber: