Tahlil Kanjuruhan
--
Tapi ada penjelasan lain dari sahabat Disway di Malang: "Belakangan aksi-aksi terkait Kanjuruhan memang sepi. Kian sepi," ujar Indra.
Beda sekali dengan awal-awal dulu. Demo besar tidak habis-habisnya. Poster dan spanduk di mana-mana.
Keranda diusung sambung-menyambung. Mereka prihatin. Protes.
Mengapa gas air mata ditembakkan ke tribun penonton begitu banyaknya. Keadilan harus ditegakkan.
Tim pencari fakta harus dibentuk. Yang salah harus diadili. Dalangnya harus diungkap.
Lantas ada yang kian keras dan ada yang kian lemah.
Lama-lama terdengar gerakan itu retak. Lalu pecah. Terbentuk kubu-kubu.
Tersangkanya memang sudah diumumkan: 5 orang. Muncul tuntutan baru: agar pengadilannya dilakukan di Malang.
Sumber: