Ngaji Wagiman

Rabu 18-01-2023,06:39 WIB
Ngaji Wagiman

Itu pun karena tetangganya kawin dengan wanita dari Desa Sedan, Rembang, yang dikenal sebagai desa santri.

 

Sang istri yang minta agar ada musala di halaman rumah mereka.

 

Sejak itu, Wagiman tidur di musala itu. Di langgar itu ia sempat belajar mengaji tapi tidak lama. Tidak sampai bisa beneran.

 

Langgar itu lebih bagus dari rumah orang tuanya: dinding anyaman bambu, atap daun, dan lantai tanah. Ia kerasan di musala itu. Setidaknya untuk tidur. 

 

"Di desa saya dulu tidak ada yang bisa mengaji," katanya. "Ayah saya sendiri tukang main judi," tambahnya.

 

Merantau adalah memutus mata rantai masa lalu. Pun ketika merantau itu hanya untuk menjadi pembantu rumah tangga.

 

Wagiman pun akhirnya menjadi pembantu rumah tangga orang besar: Kepala Bulog.

 

"Ketika ramai Bulog Gate di zaman Presiden Gus Dur itu saya jadi pembantu di rumah beliau," katanya.

 

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler