BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Penggeledahan Kantor DLH Banyuasin, Ini Keterangan Kasi Pidsus Kejari Banyuasin

Penggeledahan Kantor DLH Banyuasin, Ini Keterangan Kasi Pidsus Kejari Banyuasin

Penggeledahan Tim Penyidik Kejari Banyuasin di Kantor DLH Banyuasin terkait kasus dugaan korupsi biaya uji laboratorium 2015-2024, Selasa 27 Agustus 2024.--Foto ist harianbanyuasin.com

HARIANBANYUASIN.COM - Penggeledahan yang dilakukan tim penyidik Kejari Banyuasin di kantor DLH Banyuasin dan UPTD Laboratorium, dilakukan untuk mengungkap dugaan korupsi terkait pemungutan biaya uji sampel laboratorium.

Kasi Pidus Kejari Banyuasin, Hendy menegaskan penggeledahan ini dilakukan tim penyidik untuk mendapatkan alat bukti tambahan.

"Ini (penggeledahan) rangkaian kegiatan penyidikan oleh tim penyidik Kejari Banyuasin terkait adanya pemungutan biaya yang tidak sesuai dengan UU Nomor 28 tahun 2009, Perbub dan Perda terkait biaya uji sampel laboratorium di UPTD Laboratorium di DLH Banyuasin," ungkapnya.

BACA JUGA:Geger! Kejari Banyuasin Geledah Sejumlah Ruangan di Kantor DLH Banyuasin, Ada Praktek Dugaan Korupsi?

BACA JUGA:Pembobol Toko Pulsa di Banyuasin yang Videonya Viral Ternyata Masih Dibawah Umur, Oknum Anak Bidan!

Dugaan korupsi ini berjalan sejak 2015 hingga 2024, artinya sudah berjalan 9 tahun terakhir.

"Tapi sementara ini dari tim penyidik mengambil beberapa alat bukti tambahan untuk tahun 2015-2021," jelasnya.

"Karena pada proses pnyelieidkan pihak UPTD belum kooperatif untuk memberikan data-data dari tahun 2015 hingga tahun 2021. Makanya kita lakukan penggeledahan ini,"tegasnya.

BACA JUGA:Camat di Banyuasin Minta Mobil Baru, Ini Respon Mengejutkan Masyarakat!

BACA JUGA:Guncang Banyuasin! Partai Golkar Resmi Keluarkan SK Dukungan untuk ASTA, Lawan Siap-Siap!

"Untuk info lebih lanjutnya terkait penggeleddahan ini, press konfrence-nya akan kita lakukan dikantor," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, ann korupsi pemungutan biaya pengambilan uji sampel laboratorium di DLH Banyuasin.

Kejari Banyuasin mengambil langkah tegas dalam mengungkap dugaan tindak pidana korupsi yang melibatkan penyimpangan biaya pengambilan uji sampel laboratorium. 

Aksi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya serius untuk mengatasi kasus yang diperkirakan terjadi sejak tahun 2015 hingga 2021. 

Sumber: