Populasi Capung Kian Berkurang: Apakah Tanda Kerusakan Alam?

Populasi Capung Kian Berkurang: Apakah Tanda Kerusakan Alam?

Dalam beberapa dekade terakhir, populasi capung di seluruh dunia dilaporkan mengalami penurunan yang signifikan.--Foto rimbakita

3. Perubahan Iklim

Perubahan iklim juga memiliki dampak signifikan terhadap populasi capung. 

Perubahan suhu global dan pola cuaca dapat mengganggu siklus hidup capung, termasuk waktu bertelur, perkembangan larva, dan migrasi. 

Musim panas yang lebih panjang dan musim dingin yang lebih pendek dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam ekosistem, di mana predator dan mangsa tidak lagi sinkron dengan siklus hidup capung.

4. Fragmentasi Habitat

Fragmentasi habitat, yang terjadi ketika habitat alami dibagi menjadi bagian-bagian kecil oleh jalan raya, permukiman, atau proyek infrastruktur lainnya, juga dapat berdampak negatif pada populasi capung.

Fragmentasi ini mengurangi akses capung ke habitat yang sesuai untuk berkembang biak dan mencari makan, sehingga memperlambat pertumbuhan populasi mereka.

Dampak Penurunan Populasi Capung terhadap Ekosistem

Penurunan populasi capung dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap ekosistem. 

Mengingat peran penting capung sebagai predator dan indikator kualitas air, hilangnya mereka dapat menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem yang lebih luas. 

Beberapa dampak potensial meliputi:

- Peningkatan Populasi Serangga Hama

Tanpa keberadaan capung yang efektif sebagai predator, populasi serangga hama seperti nyamuk dapat meningkat secara signifikan. 

Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan masyarakat, terutama di daerah tropis di mana penyakit seperti malaria dan demam berdarah ditularkan oleh nyamuk.

- Penurunan Kualitas Air

Sumber: