Populasi Capung Kian Berkurang: Apakah Tanda Kerusakan Alam?

Populasi Capung Kian Berkurang: Apakah Tanda Kerusakan Alam?

Dalam beberapa dekade terakhir, populasi capung di seluruh dunia dilaporkan mengalami penurunan yang signifikan.--Foto rimbakita

Kehadiran capung di suatu ekosistem menunjukkan air yang bersih dan sehat, karena larva capung sangat sensitif terhadap kualitas air.

Faktor Penyebab Penurunan Populasi Capung

BACA JUGA:5 Minuman Paling Mematikan di Dunia, Berani Coba? Temukan Bahayanya !

BACA JUGA:5 Rekomendasi HP Kamera Terbaik 2024, Siap-Siap Jepret Momen Keren dengan Kualitas Juara !

Ada berbagai faktor yang menyebabkan penurunan populasi capung di banyak bagian dunia. 

Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap penurunan ini termasuk:

1. Hilangnya Habitat

Salah satu faktor terbesar yang menyebabkan penurunan populasi capung adalah hilangnya habitat alami mereka. 

Perubahan penggunaan lahan, seperti urbanisasi, deforestasi, dan perubahan aliran sungai untuk keperluan irigasi atau pembangkit listrik tenaga air, telah menghancurkan banyak habitat capung. 

Pembangunan infrastruktur sering kali mengakibatkan hilangnya rawa, danau, dan sungai yang merupakan tempat berkembang biaknya capung.

2. Polusi Air

Capung sangat tergantung pada air bersih untuk bertahan hidup. Polusi air dari limbah industri, pertanian, dan rumah tangga dapat merusak habitat air tawar di mana larva capung hidup. 

Bahan kimia seperti pestisida, herbisida, dan logam berat dapat meracuni larva capung dan mengganggu perkembangan mereka. 

Eutrofikasi, yang disebabkan oleh limpahan nutrien seperti nitrogen dan fosfor, juga dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan.

Sehingga dapat mengurangi kadar oksigen di air dan menghambat kehidupan akuatik.

Sumber: