Abu Ubaidah Idola Masa Kini, Bolehkah?

Abu Ubaidah Idola Masa Kini, Bolehkah?

Daliyem (Terapis Thibun Nabawi)--

Semoga apa yang diidolakan menjadi motivasi bagi kita untuk mendidik anak-anak menjadi sosok laki-laki sejati, pejuang Islam, seorang qowwam dalam keluarga, seorang suami sekaligus ayah yang penyayang. Hal ini menurut syariah tetap dibolehkan hanya sebagai wasilah motivasi. Adapun yang tidak dibolehkan justru mengidolakan karena pandangan yang disertai nafsu, maka hal ini diharamkan. Bukankah Allah Swt.  telah menurunkan firmannya di dalam surah An-Nur ayat 30 tentang perintah untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan.

Pada akhirnya, umat semakin memahami mana yang haq dan mana yang bathil. Mana jalan yang harus diikuti dan mana jalan yang harus ditinggalkan. Kehadiran Abu Ubaidah dan para mujahidin yang membanjiri sosial media semakin membuka mata hati umat manusia hari ini tentang sikap dan adab dalam memperlakukan tahanan dan peperangan. Dorongan ketakwaan yang mereka pancarkan ke seluruh dunia, mengundang berbondong-bondong umat manusia mempelajari Islam dan akhirnya memeluk Islam. 

Maka, sudah seharusnya kita mengikuti jejak ketakwaan para mujahidin yang merepresentasikan Islam beserta ajarannya. Mulai dari perkara akhlak, ibadah, hingga syariat. Mulai dari menjaga lisan, menutup aurat, menjaga kehormatan, dan senantiasa menuntut ilmu. Sehingga, Islam kelak menjadi mercusuar peradaban dan umatnya kelak akan memimpin dan menaklukan dunia.

Wallahu’alam bishowwab.*

Sumber:

Berita Terkait