Festival Panen Raya CGP Angkatan 8 Provinsi Sumsel Diramaikan SANG PURBA
Foto bersama CGP dengan Pejabat Disdikbud Banyuasin.--
BACA JUGA:Harga Telur Ayam di Pasar Tradisional di Banyuasin Sumatera Selatan Naik Menjelang Nataru
Kepala BGP Provinsi Sumatera Selatan diwakili oleh Nelawati SPd MSi Kasubag Umum BGP Provinsi Sumatera Selatan, menyampaikan pesan bahwa menjadi guru penggerak bukan sekedar efouria tapi disinlah tantangan untuk menjadi agen transfornasi pendidikan.
Diharapkan agar para calon guru penggerak bisa membuktikan kapasitas dirinya mulai dari lingkungan sekolah sendiri, menunjukkan dirinya sebagai guru yang tergerak, bergerak dan menggerakkan.
"Itulah nilai lebih para calon guru penggerak dibanding guru lain," ujar dia.
BACA JUGA:Mulai Sekarang Stop Buang Rambut Jagung ! Konsumsi dengan Cara Begini Mampu Usir Kolesterol
BACA JUGA:Luar Biasa ! Dua Siswa SDN 1 Suak Tapeh Banyuasin Raih Juara 2 Batavia Utara Championship
Pada sesi hiburan, peserta CGP menampilkan dua tarian yang melambangkan permainan tradisionil Banyuasin yakni Tarian Dakocan dan Tarian Mantang.
Kedua tarian ini merupakan tarian kreasi yang sihubungkan dengan kegiatan dan budaya Banyuasin.
Hal ini sengaja mereka hadirkan dalam rangka ikut berpartisipasi aktif dalam menyemarakkan kembali budaya dan permainan tradisionil Banyuasin yang belakang ini sudah mulai memudar terutama di kalangan muda.
Salah seorang peserta CGP termuda angkatan 8 Kabupaten Banyuasin, Meri Kartikasari SPd yang saat ini sedang menyelesaikan pendidikan S2 Fisika di Universitas Sriwijaya, ketika diwawancarai menyampaikan alasannya mengikuti kegiatan CGP ini walaupun dia menyadari padatnya kegiatan selama program.
‘’Saya tertarik untuk ikut CGP adalah untuk menambah pengetahuan, wawasan di dunia pendidikan serta mendapatkan relasi dari rekan guru lainnya," tutur Meri.
Meri mengakui selama mengikuti kegiatan CGP yakni saya belajar banyak hal.
Terutama belajar menjadi peran dan nilai guru penggerak sebagai tranformasi pembelajaran, coach, pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai pemimpin’’ jelasnya.
Namun begitu, Meri juga menyampaikan suka dukanya mengikuti kegiatan ini, terutama bagi mereka yang beetugas jauh di daerah.
‘’Suka duka selama menjalani program CGP adalah saya harus bisa membagi waktu dengan kegiatan mengajar di sekolah, lanjut studi S2 dan sinyal yang kadang terkendala ketika berada di tempat tugas," ucap dia.
Sumber: