Kisah Haru Siti Marbiah, Nenek yang Diusir dari Rumahnya: Berharap Hidup Tenang di Hari Tua

Kisah Haru Siti Marbiah, Nenek yang Diusir dari Rumahnya: Berharap Hidup Tenang di Hari Tua

Rumah milik Siti Marbiah yang dikuasi anak angkatnya, telah menyita perhatian masyarakat Banyuasin, Sumatera Selatan.--

Namun, ironisnya, sertifikat tersebut saat ini berada di tangan AY.

"Memang atas nama AY sertifikat. Tapi AY sudah menghibahkan lagi rumah ini kepada saya," tegas Nenek Marbiah, mencoba untuk memperjuangkan haknya yang sejak lama diperjuangkan.

Nenek Marbiah, pada usia senjanya, hanya ingin hidup tenang dan mengisi sisa hidupnya dengan ibadah. 

Ia tidak ingin ambil pusing lagi dengan kehidupan anak angkatnya. Ia berharap agar AY dapat merenung dan merasa malu atas perlakuannya, yang telah mengusir seorang nenek yang begitu besar pengorbanannya.

Kuasa Hukum Siti Marbiah, Jallas Boang Manalu SH CLA, berusaha melakukan mediasi untuk mengambil sertifikat yang dikuasai oleh anak angkatnya. 

Namun, jika mediasi tersebut tidak berhasil, maka langkah selanjutnya akan mengikuti jalur hukum baik secara pidana maupun perdata sesuai ketentuan undang-undang yang berlaku.

Kisah Siti Marbiah menjadi cerminan betapa pentingnya perlindungan bagi kaum lansia dalam sistem hukum dan peradilan. 

Kisah tragis Siti Marbiah harus mengingatkan kita bahwa kasih sayang dan pengorbanan seorang nenek atau kakek selama bertahun-tahun tidak boleh diabaikan atau dilupakan begitu saja. 

Semoga melalui kasus ini, perhatian dan tindakan lebih serius dapat diarahkan ke perlindungan kaum lansia.

Sehingga mereka dapat menikmati masa tua mereka dengan tenang dan tanpa rasa takut akan kehilangan hak-hak yang seharusnya menjadi milik mereka. 

Semoga Siti Marbiah mendapatkan keadilan dan kebahagiaan yang telah lama ia perjuangkan.***

Sumber: