Di Balik Desa Sungsang Banyuasin : Ada Jejak Spiritual KH Mesir, Ulama Kharismatik yang Menggetarkan Jiwa

Di Balik Desa Sungsang Banyuasin : Ada Jejak Spiritual KH Mesir, Ulama Kharismatik  yang  Menggetarkan Jiwa

Bupati Banyuasin, H. Askolani saat menziarahi makam KH Mesir di Desa Sungsang IV Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumater Selatan-Foto : Dian F-

BACA JUGA:Miris ! Di Puskesmas Semuntul Banyuasin Sumatera Selatan, Bendera Merah Putih Dipasang Asal-asalan

Di dinding bangunan tersebut, terdapat silsilah KH Mesir dan anak keturunannya.

Dari pernikahannya dengan Jeda, KH Mesir dikaruniai empat orang anak, yaitu Siti Hawa, Awaludin, Dul Kusim, dan Palemma.

Selain anak kandung, KH Mesir dan Jeda juga memiliki dua orang anak angkat, Zaki dan Abu Bakar.

BACA JUGA:Kisah Keberanian Darno, Warga Banyuasin Sumatera Selatan yang Menyelamatkan Masyarakat dari Ancaman Buaya

BACA JUGA:Buron Setahun, Pengeroyok Guru Ngaji di Talang Kelapa Banyuasin Dibekuk

KH Mesir meninggal dunia pada 14 Agustus 1936 atau 26 Jumadil Awal 1355 Hijriyah di Palembang. Selama hidupnya, dia sangat dihormati dan disegani oleh warga Banyuasin.

Ilmu agama yang dimilikinya tak pernah diragukan karena hasil belajarnya di Timur Tengah dan dengan ulama-ulama terkemuka di Palembang.

Namun, peran KH Mesir tidak terbatas pada bidang agama.

Selain aktif dalam pengajian di majelis taklim dan di rumahnya, dia juga memiliki peran penting di bidang sosial keagamaan.

Dia berdakwah dengan mengadakan pengajian di majelis taklim dan di rumahnya.

Selain itu, KH Mesir juga menjadi sosok yang menggagas berdirinya Masjid Jamik Desa Sungsang yang kini berdiri megah.

Beliau juga merupakan seorang pengulu, tabib, dan ahli ilmu falak.

Ada cerita menarik tentang KH Mesir yang tertulis di dinding bangunan makamnya. Cerita itu terkait dengan pemindahan makamnya pada tahun 1974.

Pada saat itu, masyarakat Desa Sungsang sepakat untuk memindahkan makam KH Mesir ke lokasi yang lebih tinggi karena lokasi asal makam telah terkena erosi sungai.

Sumber: