Buka Lahan dengan Cara Dibakar, 4 Petani di Banyuasin Terancam 12 Tahun Penjara

Buka Lahan dengan Cara Dibakar, 4 Petani di Banyuasin Terancam 12 Tahun Penjara

Kapolres Banyuasin saat rilis 4 petani asal Desa Kenten Laut, Banyuasin yang ditangkap akibat membakar lahan, Selasa 10 Oktober 2023.--Foto harianbanyuasin.com

PANGKALAN BALAI - Empat petani asal Desa Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin, terancam hukuman 12 tahun penjara. 

Pasalnya, empat petani ini ditangkap polisi, lantaran nekat membuka lahan dengan cara dibakar disaat musim kemarau. 

Empat petani itu yakni berinisial BS, ES, PS, dan IA. Saat ini keempatnya sudah mendekam di sel tahanan Polres Banyuasin. 

BACA JUGA:Warga Desa Mukut Pulau Rimau Gempar! Seorang Pria Ditemukan Menggantung di Pohon

Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra SIk mengatakan, keempatnya ditangkap Sabtu 7 Oktober 2023, saat tengah berada di lahan yang terbakar. 

"Dari kasus karhutla ini setidaknya ada 3/4 hektare lahan yang terbakar yakni milik IA yang berlokasi di Desa Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banyuasin," ujarnya. 

Dijelaskan Kapolres, penangkapan tersangka bermula pada patroli hunting karhutla dan mendapatkan informasi dari Masyarakat melalui Call center Bantuan Polisi (Banpol) Polda Sumsel kepada Polres Banyuasin.

BACA JUGA:Krisis Air Bersih Meluas, Ini Desa-Desa di Banyuasin yang Butuh Bantuan Air Bersih

Dimana dari laporan itu bahwa adanya warga yang membuka lahan perkebunan dengan cara membakar lahan di Desa Kenten Laut Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin.

Setelah mendapatkan informasi tersebut Kasat Reskrim dan Team Penegak Hukum Karhutla melakukan pengecekan ke TKP. 

"Sekira pukul 21.30 WIB Tim Penegak Hukum Karhutla Polres Banyuasin tiba di TKP dan didapatkan lahan yang sudah terbakar dengan luasnya kurang lebih 3/4 hektare," beber Kapolres.

BACA JUGA:Polres Banyuasin Kirim Bantuan Air Bersih ke Desa Terdampak Kekeringan, Begini Respon Masyarakat

Kemudian Tim Penegak Hukum Karhutla Polres Banyuasin berhasil mengamankan para pelaku yang baru selesai melakukan pembakaran lahan. 

"Keempatnya berada di lokasi. Ada pemilik lahan dan anak para pekerja yang tengah sibuk menjaga api agar tidak meluas ke lahan warga," ujarnya. 

Sumber: