BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Warga Pulau Harapan Banyuasin Kehilangan Lahan 40 Ha, Diklaim Kelompok Tani jadi Kampung Agrowisata Religi

Warga Pulau Harapan Banyuasin Kehilangan Lahan 40 Ha, Diklaim Kelompok Tani jadi Kampung Agrowisata Religi

Mediasi terkait status lahan seluas 40 hektare yang telah berubah menjadi kawasan Agrowisata Religi Desa Langkan, Banyuasin.--

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Marjani, petani Desa Pulau Harapan Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin mencari keadilan. 

Mantan Kadus ini mengaku kehilangan lahan pertanian seluas 40 hektare yang berlokasi di Desa Langkan Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin. 

Lahan seluas itu, diduga diklaim kelompok tani Maju Bersama Desa Langkan untuk dijadikan Kampung Agro Wisata dan cetak sawah baru yang diinisiasi Pemerintah Desa Langkan. 

BACA JUGA:Bulutangkis Beregu Putra Asian Games 2022: Kalah Atas Korea, Indonesia Tak Penuhi Target

Hal itu terungkap saat Marjani bersama petani lainnya melakukan mediasi yang dilakukan Pemkab Banyuasin, diruang rapat Wakil Bupati Banyuasin, Jumat 9 September 2023.

Dalam mediasi itu, Marjani mengatakan bahwa ia sudah menduduki lahan seluas 40 hektare itu sudah sejak tahun 1985 bersama masyarakat Pulau Harapan lainnya. 

"Kami nanam padi dilahan itu. Bahkan zaman pak Bupati Banyuasin Almarhum Amiruddin Inoed kami pernah mendapatkan bantuan benih, pupuk serta obat-obatan," ujar Marjani. 

BACA JUGA:Pria Diduga ODJG 'Obok-obok' Penjual Es Jeruk

Lalu, katanya lantaran bersawah sudah tak lagi menghasilkan, ia dan warga lainnya menggunakan lahan tersebut untuk menanam mangga, pisang, ubi dan kelapa. 

"Tapi tetap kami ingin berusaha menanam padi dilahan itu, sampai dengan sekarang," bebernya. 

Ia menjelaskan, sejak tahun 2016 ada sekelompok orang yang ingin mencoba merampas tanah yang ia usahakan selama puluhan tahun tersebut. 

BACA JUGA:Dampak Kabut Asap, Sekolah di Banyuasin Mulai Terapkan Pembelajaran Pakai Masker

"Nah sekarang kami kaget lahan yang sudah ada tanaman itu sudah punya sertifikat hak milik dari Kelompok Tani Maju Bersama. Kami yang punya lahan itu sama sekali tak dilibatkan," ujarnya. 

Katanya, saat ini tanaman yang ia tanam diatas lahan itu dilakukan pengrusakan oleh oknum. 

Sumber: