Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dengan Sistem Pendidikan Islam
Miatha D Koswara, Amd --
Hal ini juga mendorong setiap orang tua menginginkan anaknya agar masuk ke sekolah favorit dan mempunyai akreditasi yang baik.
Segala cara dilakukan agar bisa memenuhi ekspektasi dan menjadi kebanggaan tersendiri bahwa anaknya lulus di sekolah yang terbaik.
BACA JUGA:Innalilahi Wainailaihi Rojiun: Sekcam Air Kumbang Pagi Ini Berpulang
Orang tua rela menggelontorkan sejumlah puluhan bahkan ratusan juta demi sebuah bangku di sekolah.
Walaupun tidak ditunjang dengan kemampuan si anak yang tidak memadai untuk masuk ke sekolah tersebut.
Orang tua yang kaya menjadi salah satu keuntungan dan peluang untuk mengirimkan anaknya ke sekolah favorit.
Tetapi lain halnya jika dalam keadaaan miskin, bisa jadi keinginan anak untuk bersekolah akan dikesampingkan.
Mengingat kebutuhan primer sehari-hari pun susah untuk dipenuhi apalagi untuk "membeli" bangku sekolah.
Melihat fakta yang terjadi pada kasus di Palembang, Sumatera Selatan tentang adanya jual beli bangku sekolah tentu saja mencoreng kualitas dunia pendidikan kita saat ini.
Bagaimana tidak, ketika anak - anak di didik untuk tidak berbohong. Tetapi justru instansi dan para pejabat sekolah inilah yang memanfaatkan sekolah menjadi ajang perniagaan demi menambah pundi-pundi sekolah bahkan memperkaya diri.
Oleh karena itu, di zaman sekarang semua hal harus bernilai materi.
Bahkan sekolah yang notabene lembaga ilmu yang akan membentuk generasi penerus bangsa tidak luput dari sistem kapitalisme.
Solusi Islam Menyeluruh dan Paripurna
Kita sebagai umat muslim seharusnya tidak tinggal diam dengan sistem kehidupan saat ini, khususnya tentang pendidikan terhadap anak-anak.
Pendidikan dalam Islam adalah suatu hal yang nyata adanya untuk seluruh rakyat, tanpa kecuali dengan segala kemudahan.
Sumber: