Upaya Pencegahan Stunting, Wapres Ma'ruf Amin: Keluarga harus Prioritaskan Gizi Anak dan Sanitasi

Upaya Pencegahan Stunting, Wapres Ma'ruf Amin: Keluarga harus Prioritaskan Gizi Anak dan Sanitasi

Wapres Ma'ruf Amin saat menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis 6 Juli 2023.--

Namun yang lebih buruk adalah dampaknya terhadap kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah dalam persaingan.

BACA JUGA:Hadiri Puncak Harganas ke-30, Wapres RI Gunakan Jalur Darat, Tol Kapal Betung Disiapkan Sebagai Alternatif

“Anak stunting memiliki badan dan otak yang stunting. Anak stunting memiliki kehidupan yang stunting pula,” ujarnya.

Selain itu, tambahnya, dampak penuh dari stunting di masa kecil kemungkinan baru terjadi pada tahun-tahun yang akan datang, dan dikhawatirkan sudah terlambat untuk diatasi.

“Oleh sebab itu, kita mesti serius melakukan upaya menurunkan angka stunting di negara kita,” tegasnya kembali. 

Di sisi lain, Wapres mengingatkan, saat ini  pernikahan anak masih relatif tinggi.

Untuk itu, ia menegaskan agar pernikahan anak harus dihindari karena lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya.

Termasuk berisiko lebih tinggi menghasilkan anak stunting.

“Saya juga meminta keluarga untuk memanfaatkan layanan di posyandu dan puskesmas untuk memantau kesehatan ibu hamil, serta pertumbuhan dan perkembangan anak,” pinta Wapres.

“Maka pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 ini, saya titip kepada seluruh keluarga Indonesia untuk terus memperkokoh peranan keluarga dalam mencetak generasi penerus yang bebas stunting, fisiknya, mentalnya maupun kehidupannya. Kelak mereka menjadi generasi yang mampu mengguncang dunia, seperti yang diucapkan Presiden Soekarno,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan, Sumsel khususnya Kabupaten Banyuasin, ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan Harganas ke-30  atas prestasinya yang telah berhasil menurunkan angka stunting di daerah tersebut, yakni dari 24 persen menjadi 18,6 persen. 

“Angka ini didapat bukan serta merta hadir begitu saja, tapi berkat kerjasama dan goto royong dan pembinaan dari BKKBN, Menkes, juga tentu kekuatan para bupati dan walikota, serta tim penggerak PKKnya. Ini tentu kerja nyata yang berhasil dihargai,” ungkapnya. 

Sementara, Kepala Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkapkan, bahwa tantangan yang dihadapi keluarga Indonesia saat ini bukanlah ledakan penduduk.

Melainkan masih terjadinya kesenjangan dan bagaimana meningkatkan kualitas, khususnya percepatan penurunan stunting.

“Untuk itu Harganas tahun 2023 ini mengusung tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting untuk Indonesia Maju,” tutupnya.*

Sumber: