Pembalap Asal Banyuasin Ini Dulang Prestasi Membanggakan, Hanya Satu Harapannya ke Pemerintah Daerah

Pembalap Asal Banyuasin Ini Dulang Prestasi Membanggakan, Hanya Satu Harapannya ke Pemerintah Daerah

Novaldi Ramadhan, pembalap motor asal Banyuasin yang sudah banyak mendulang prestasi di tingkat Provinsi Sumsel.--

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Novaldi Ramadhan, pebalap motor yang mengawali karirnya sebagai pembalap profesional sejak masih berusia 5 tahun.

Meski sudah banyak prestasi yang diraihnya di tingkat Provinsi Sumsel, remaja berusia 18 tahun ini berharap agar bakatnya ini bisa dilirik oleh pemerintah daerah.

Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Banyuasin. 

BACA JUGA:Terima Pin Emas dari Kapolri pada HUT Bhayangkara ke-77, Bupati Banyuasin: Alhamdulillah

Betapa tidak, selama menjadi pembalap sejak dirinya masih terbilang masih kecil, tidak pernah membawa nama Kabupaten Banyuasin selama mengikuti sejumlah kejuaraan atau turnamen.

"Selama menjadi pembalap selalu membawa nama Palembang," ucap Novaldi Ramadhan, dibincangi harianbanyuasin.com, Sabtu 1 Juli 2023.

Kenapa hal itu dia lakukan? Mengingat di KONI Kabupaten Banyuasin tidak ada pengembangan cabang olahraga balap motor.

BACA JUGA:Desa Panca Mulya Siap Jadi Ibukota Banyuasin Timur, Ini Potensi yang Dimiliki

Namun dirinya berharap, ke depan Pemkab Banyuasin dalam hal ini KONI ataupun IMI Banyuasin dapat ikut mensupport kariernya dan karier rekan-rekan seprofesinya di Banyuasin.

"Ya, kalau di support penuh oleh Pemkab Banyuasin, tentu akan menambah kepercayaan diri saya untuk terus mendulang prestasi," kata Novaldi yang akrab disapa Odon.

"Tentunya sebagai anak yang dilahirkan dan dibesarkan di Bumi Sedulang Setudung, sudah sepantasnya membawa nama daerah. Membanggakan daerah, tapi selama ini tidak," bebernya.

BACA JUGA:Wujudkan DOB Banyuasin Timur, Ketua Dewan Presidium Harapkan Hal Ini ke Presiden Jokowi

"Karena sepertinya pemerintah daerah sama sekali tidak melirik olahraga yang saya tekuni ini," ucapnya kecewa.

Mengingat selama ini, kedua orang tuanya sudah pontang-panting ke pemerintah, ke KONI ataupun IMI Banyuasin, namun sia-sia.

Sumber: