Tahun Perusuh

Tahun Perusuh

--

Akankah tenda-tenda di kamp itu akan beterbangan? Apakah ancaman tanah longsor akan jadi bencana akhir tahun?

 

Ataukah semua itu hanya khayalan nakal para Perusuh. Yakni yang iri karena kalah undian. Dengan maksud agar ada yang takut, mengundurkan diri, untuk bisa digantikan?

 

Saya menengok ke langit. Terang. Mendungnya tipis. Pun di langit Banten. 

 

Kami juga berunding bagaimana cara mengadakan air panas untuk mandi keesokan harinya. Untuk saya. Juga untuk perusuh yang umurnya sudah mengejar saya.

 

Maka kami sepakat: Kang Sahidin akan membuat tungku darurat. Toh pasti banyak dahan kering di sekitar kamp.

 

Kang Sahidin biasa bakar ikan. Nicky sudah membawa teko besar. Pipit membawa teko yang sama. Rupanya Pipit begitu terpengaruh oleh komentator yang  nakal soal air panas.

 

Begitu mendengar bus rombongan tiba lebih dulu, saya langsung minta Pipit edarkan angket lewat HP: bagaimana kesan pertama mereka. Pilihan jawabannya hanya  tiga: senang, biasa, kecewa.

 

Tiga orang langsung menjawab: senang. Yang lain tidak segera merespons. Mungkin sibuk cari kamar masing-masing.

Sumber: