Oleh karena itu, pelatihan CPR dan AED sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang bekerja di tempat-tempat umum atau memiliki risiko tinggi terkena serangan jantung.
AED adalah perangkat portabel yang dapat mengidentifikasi ritme jantung yang memerlukan defibrilasi dan kemudian memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan ritme jantung yang normal.
Penggunaan AED sangat dianjurkan dalam situasi serangan jantung karena dapat meningkatkan peluang bertahan hidup.
Faktor Risiko Serangan Jantung
Mengetahui faktor risiko serangan jantung juga penting agar kita bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Beberapa faktor risiko utama yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami serangan jantung meliputi:
a. Hipertensi
Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk serangan jantung.
Tekanan darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
b. Kadar Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi, terutama LDL (Low-Density Lipoprotein) atau kolesterol "jahat", dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung.
c. Merokok
Kebiasaan merokok secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung.
Nikotin dan zat kimia lainnya dalam rokok merusak pembuluh darah dan jantung.
d. Diabetes
Diabetes tipe 2 meningkatkan risiko serangan jantung karena tingginya kadar gula darah yang dapat merusak pembuluh darah dan saraf yang mengontrol jantung.