Tapi operasi militer itu harus dibarengi dengan operasi teritorial.
"Saat itu kami tidak henti-hentinya menyerukan agar mereka menyerahkan diri," ujar Farid.
"Kita sampai mengirimkan rekaman suara istri mereka, agar mereka pulang. Dijamin tidak ditembak," ujar Farid.
"Kita kirim juga rekaman suara anak-anak mereka. Tetap tidak menyerah," tambah Farid.
Ke mana rekaman dari istri dan anak itu dikirim?
"Mereka punya aplikasi khusus di Telegram. Kita unggah ke sana," ujar Farid.
Maka begitu Farid diangkat jadi Danrem Sulteng, ia bertekad harus bisa menuntaskan operasi di Poso.
Ia kenal baik Kapolda Sulteng saat itu: Abdul Rahman Baso.