Indonesia Darurat Polusi Sampah, Islam Beri Solusi Nyata
Fifi Anggraini (kanan) dan Serlida Fitriananda (kiri)--
Dan terakhir negara juga berupaya untuk mengurangi penggunaan bahan plastik yang berlebihan lalu memberikan penggantinya dengan bahan yang lebih ramah lingkungan, dan tentulah negara harus memberikan bahan kemasan ini dengan harga yang lebih relatif rendah.
Namun untuk menetapkan tiga solusinya ini nampaknya akan sulit terwujud selama sistem kapitalis terus bercokol di Negeri ini, terlebih sistem kapitalis selalu memberikan karpet merah kepada pengusaha kelas kakap.
Terutama dalam perusahaan perusahaan asing yang banyak menyumbangkan limbah plastik di lingkungan masyarakat.
Untuk itu hanya Islamlah yang mampu menerapkan itu, karena di dalam Daulah islam akan mengesampingkan kepentingan kepentingan asing, sehingga menjadi negara yang mandiri dalam hal apapun termasuk akan lebih leluasa menjalankan regulasi tanpa intervensi dari pihak manapun.
Di dalam Islam juga masyarakat akan diedukasi soal kebersihan karena ini menjadi pegangan setiap kaum muslim. Bahwa seorang muslim yang baik akan selalu menjaga kebersihan dirinya dan lingkungannya.
Karena, Allah suka akan kebersihan dan keindahan. Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat Al-A'la, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri dengan beriman dan ia mengingat nama Tuhannya, kemudian ia beribadah (sembahyang)."
Maka dari itu, sebagai muslim yang baik, menjaga bumi dari kerusakan tangan manusia adalah tanggung jawab kita, karena setiap manusia akan diminta tanggung jawab terhadap apa yang terjadi kerusakan bumi.
Maka meminimalisir penggunaan sampah plastik mulai dari diri sendiri adalah langkah awal untuk mengurangi polusi sampah plastik.
Walau hal ini, dukungan negara juga tak lepas dari perannya sebagai pengendali polusi sampah plastik.
Wallahu a'lam bisshawab.*
Sumber: