Wow! Pinjaman Online di Indonesia Capai Rp 20,37 Triliun, Terbanyak dari Wilayah Ini

Wow! Pinjaman Online di Indonesia Capai Rp 20,37 Triliun, Terbanyak dari Wilayah Ini

--

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Pinjaman online sudah banyak memakan korban jiwa. Penagihan yang tidak mengarah pada ancaman seringkali membawa malapekta.

Tak sedikit pula masyarakat yang terjerat dengan pinjaman online (pinjol) ini harus mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Hal ini dilakukan lantaran ancaman-ancaman yang terus menerus dilakukan oleh debt collector.

BACA JUGA:Tradisi Pindah Rumah Suku Bugis, Ritual Mengangkat Rumah ke Lokasi Baru

Yang terbaru adalah kasus yang menimpa nasabah Adakami. Tentunya, pinjol ini menjadi langkah yang diambil lantaran kebutuhan uang yang mendesak.

Bahkan, dengan pencairan yang relative mudah dan cepat membuat masyarakat tergiur untuk ikut menggunakan flatform pinjom untuk mengatasi keuangan mereka.

Berdasarkan laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, nilai penyaluran fintech lending atau pinjol di Indonesia mencapai Rp20,37 triliun pada Juli 2023.

BACA JUGA:Sempat Berhenti Beroperasi, 2024 Kapal Penyeberangan Sri Menanti-Sumber Marga Telang Akan Kembali Beroperasi

Penyaluran pinjol tersebut tercatat menjadi yang tertinggi dalam setahun terakhir.

Angka tersebut mengalami penurunan 5,48% dari bulan sebelumnya (month-on-month/mom) yang sebesar Rp19,31 triliun. Begitu pula dibandingkan Juli 2022, penyaluran pinjol pada Juli 2023 juga meningkat 7,26% (year-on-year/yoy).

Sementara, nilai penyaluran pinjom tersebut telah disalurkan kepada nasabah sebanyak 14,28 juta penerima pinjaman. Jumlah peminjam tersebut naik 6,4% secara bulanan (mom).

BACA JUGA:Rekrutmen CASN PPPK di Banyuasin, Berikut Daftar Lengkap Jabatan dan Lokasi Formasi Tenaga Guru

Dengan dominasi peminjam berasal dari Pulau Jawa sebanyak 11,24 juta peminjam berasal dari wilayah Jawa, setara 78,71% dari total peminjam nasional.

Dari jumlah pinjaman tersebut, sebanyak Rp7,26 triliun atau 35,65% pinjaman diberikan kepada sektor produktif. Rinciannya, Rp2,89 triliun dipinjamkan ke sektor perdagangan besar dan eceran.

Sumber: