Tradisi Pindah Rumah Suku Bugis, Ritual Mengangkat Rumah ke Lokasi Baru

Tradisi Pindah Rumah Suku Bugis, Ritual Mengangkat Rumah ke Lokasi Baru

Tradisi pindah rumah masyarakat Suku Bugis, Sulawesi Selatan.--

Tentu saja, prosesi Mappalete Bola ini dipimpin oleh ketua adat untuk memberi aba-aba dan mengarahkan warga.

BACA JUGA:Hotspot di Banyuasin Meningkat, Januari-Agustus Terpantau 161 Hotspot, Terbanyak di Kecamatan Ini

Pemindahan ini hanya dilakukan oleh laki-laki dan bisa melibatkan puluhan hingga ratusan warga laki-laki.

Tradisi ini juga meningkatkan rasa gotong royong antarwarga.

Lalu, bagaimana dengan kamu perempuannya? Ternyata, mereka tetap berpartisipasi dalam tradisi pindah rumah ini.

Kaum perempuan, bertugas untuk memasak untuk menyiapkan makanan yang akan disantap bersama-sama.

Sebelum memindahkan rumah ke tempat yang baru, masyarakat yang akan membantu memindahkan rumah, akan makan bersama.

Makanan yang wajib ada saat tradisi Mappalette Bola ini adalah kue-kue tradisional khas Suku Bugis.

Seperti bandang, baronggo, suwella, bersama dengan teh atau kopi.

Makanan kedua akan disajikan setelah proses pemindahan rumah selesai, yakni berupa masakan sup saudara yang juga merupakan salah satu makanan khas Sulawesi Selatan. 

Selain itu, juga turut disajikan juga berbagai masakan dari ikan bandeng yang dibumbui saus kacang. Pindah rumah berarti pesta bagi mereka.*

Sumber: