Hadiri Wisuda Santri Ponpes Tahfiz An Nur, Gubernur Sumsel Sampaikan Hal Ini

Hadiri Wisuda Santri Ponpes Tahfiz An Nur, Gubernur Sumsel Sampaikan Hal Ini

Gubernur Sumsel saat menghadiri wisuda santei Ponpes tahfiz Alquran An Nur di Desa Sukapindah Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Sabtu 17 Juni 2023.--

PANGKALAN BALAI, HARIANBANYUASIN.COM - Pondok pesantren menjadi lembaga pendidikan yang telah berhasil mencetak banyak generasi muda yang berkarakter.

Hal ini diungkapkan Gubernur Sumsel, H Herman Deru disela menghadiri wisuda santri di Ponpes Tahfiz Alquran An Nur di Desa Sukapindah Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Sabtu 17 Juni 2023.

"Pondok pesantren sangat berkontribusi dalam memajukan dunia pendidikan di Sumsel," ungkapnya.

BACA JUGA:Bayi Masih Terikat Tali Pusar Ditemukan Mengapung di Sungai, Begini Kondisinya

"Nilai plusnya, bisa mencetak generasi muda Sumsel yang berkarakter hafal Quran dan berakhlak mulia," jelasnya.

Keberadaan Ponpes Tahfiz Alquran An Nur sangat sejalan dengan program yang telah dicanangkan oleh Pemprov Sumsel.

Yakni Satu Desa Satu Rumah Tahfiz. Oleh sebab itu ia berharap dengan telah menjamurnya  rumah tahfidz di pelosok Sumsel  dapat meningkatkan ketakwaan  kepada Allah SWT.

BACA JUGA:Penjaga Kabur, Lagi, Polisi Temukan Penampungan BBM Ilegal di Rambutan Banyuasin

“Pemprov Sumsel mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengajar yang telah mendidik para santri sehingga mereka hafal Alquran," kata Herman Deru.

"Terkhusus untuk orang tua, hari ini menandakan bahwa orang tua berhasil mendidik anak dengan keseimbangan antara ilmu umum dan ilmu agama,” tambahnya.

Saat ini lanjut Herman Deru dunia semakin terbuka luas dan tanpa batas, dia berharap lembaga pendidikan juga semakin meningkatkan kualitasnya agar produk yang dilahirkan mampu bersaing dikancah internasional. 

BACA JUGA:Hasil Semifinal Indonesia Open 2023: Anthony Ginting Melaju ke Partai Puncak

Apalagi sekitar dua dekade mendatang, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. 

"Dengan bonus demografi itu kita bisa mengendalikan dunia. Tapi jika generasi ini tidak kita didik  dengan pengetahuan berimbang antara ilmu umum dan agama maka bonus demografi ini bukan tidak mungkin akan menjadi malapetaka besar," terangnya. 

Sumber: