Masyarakat Diminta tak Bakar Lahan dan Hutan, Ini Pesan Kapolres Banyuasin

Kapolres Banyuasin, AKBP Imam Syafi'i SIK MH--
"Apalagi membakar lahan yang akan berdampak pada kebakaran hutan," ungkapnya.
Karena, pemerintah meminta masyarakat bersama melindungi hutan, yang saat ini sudah berkurang sangat signifikan. Dan ini akan mengancam ekosistem,” ungkap dia.
Apalagi bila terjadi kemarau yang cukup panjang, jelas Kapolres, berdampak pada mengeringnya lahan, semak belukar dan hutan.
Sehingga, sangat mudah terbakar, jika tersulut api. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, akan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
"Baik sengaja maupun tidak disengaja, yang berakibat rusaknya ekosistem hutan dan alam. Serta polusi udara berupa asap yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut,” tutur dia.
Kapolres Banyuasin menegaskan, tentunya bagi siapapun yang kedapatan membakar hutan dan lahan maka akan dijatuhi sanksi hukum.
Tak tanggung-tanggung, sanksi yang bisa dijatuhkan kepada pelaku adalah hukuman penjara maksimal 12 tahun.
Untuk diketahui, regulasi yang akan menjerat pelaku Karhutla adalah Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang KUHP.
Selanjutnya, Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, tentang Kehutanan.
Kemudian, Undang-Undang nomor 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup serta Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 2009 tentang Perkebunan.*
Sumber: