Sedekah Bumi, Tradisi Masyarakat Banyuasin yang Terus Bertahan
![Sedekah Bumi, Tradisi Masyarakat Banyuasin yang Terus Bertahan](https://harianbanyuasin.disway.id/upload/e615487ff81417a2da467cbb570528b1.jpg)
Sedekah Bumi merupakan tradisi masyarakat Banyuasin yang terus bertahan sebagia ungkapan rasa syukur kepada sang pencipta-Foto : banyuasinkab.go.id-
Masyarakat keturunan Jawa membawa tradisi tersebut ke Banyuasin.
Masyarakat Jawa yang hidup dari mengolah ladang dan sawah menyelenggarakan ritual ini untuk mengucapkan rasa syukur atas keberlimpahan hasil bumi mereka.
Mereka memberikan sebagian hasil panen untuk diolah menjadi berbagai macam penganan, kemudian dihidangkan dalam ritual manganan.
Ritual ini diselenggarakan di makam para pepunden desa sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.
Dalam rangkaian ritual sedekah bumi terdapat tiga acara pokok.
Pertama, nyekar dan berdoa untuk para leluhur.
Kedua, kenduri dan makan bersama.
Ketiga, tradisi nayub, yaitu menari bersama berpasangan untuk membangun kebersamaan dan kerukunan.
Banyuasin H. Askolani Jasi mengajak warga untuk tetap melestarikan budaya Sedekah Bumi.
"Seluruh anggota keluarga mesti dilibatkan dalam proses persiapan perayaan Sedekah Bumi Desa, sehingga mereka bisa lebih dekat dengan tradisi turun temurun ini," kata Askolani, saat menghadiri Sedekah Bumi Desa di Desa Daya Utama, Kecamatan Muara Padang, Banyuasin, Sabtu (27/05).
Menurut dia, anak-anak perlu didekatkan dengan tradisi ini sehingga tidak tergerus dengan arus modernisasi dan lupa dengan budaya sendiri.
Didampingi Wakil Bupati Banyuasin Slamet Somosentono, Askolani menjabarkan, Sedekah Bumi Desa adalah budaya masyarakat Banyuasin yang sudah dilakukan sejak lama dan berdampak positif.
Dalam kegiatan tersebut warga desa berkumpul membawa semua hasil buminya mulai dari buah-buahan, sayur, daging untuk dimasak lalu dimakan bersama-sama.
Dari situ terjalinlah rasa kebersamaan, gotong royong dangan mengungkapkan rasa syukur atas nikmat rezeki yang Allah SWT berikan kita bisa mencapai musim panen, lalu terciptalah kerukunan itu yang menjadi modal penting pembangunan daerah.
Untuk diketahui, Kabupaten Banyuasin sebagai daerah otonomi baru pemekaran Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, sampai kini terus berupaya mengembangkan potensi pertanian.
Sumber: