Brandon Assamariyyun

Brandon Assamariyyun

--

Sudah terlalu malam. Sudah hampir pukul 23.00. Sebagian lagi sudah duduk-duduk saja: menikmati minuman sambil ngobrol.

 

Menjelang tutup itu, Brandon berada di ruang kasir. Di bagian depan Lai Lai. Sendirian. Lalu ia dengar pintu depan berderit seperti ada yang menutup.

 

Sesaat kemudian terdengar bunyi kling seperti ada dua besi berbenturan. Mungkin senjata menyenggol pintu besi. 

 

Brandon menengok ke arah pintu. Seseorang berwajah Asia muncul di situ.

 

Orang itu lagi seperti menebar pandang ke arah lantai dansa. Seperti lagi memperhatikan ada siapa saja di sana.

Orang itu bersenjata.

 

"Mati saya. Haruskah saya  mati malam ini?" kurang lebih begitu perasaan Brandon saat itu. Seperti yang ia ungkapkan ke berbagai media di sana.

 

Tapi ia harus bertanggung jawab malam itu. Ia datangi orang itu. Tenaga mudanya menjadi modal yang sangat penting.

 

Sumber: