Tertutup Terbuka

Tertutup Terbuka

--

 

Dan kita menikmati penyakit itu.

 

Apakah harus kembali tertutup?

 

Delapan partai sudah menolaknya. Tapi tidak memberikan solusi untuk keluar dari penyakit itu.

 

Mungkin mereka hanya akan mengandalkan pada proses: lama-lama kita akan dewasa.

 

Kalau rakyat sudah sejahtera tidak akan mau lagi dibeli. Ini sama dengan harapan lama dulu: kalau gaji dinaikkan tidak akan ada lagi korupsi.

 

"Saya setuju kembali ke sistem tertutup," ujar Prof Dr Syukur Abdullah, dekan Fakultas Sosial Politik Universitas Hasanuddin Makassar.

 

Saya bertemu Prof Syukur Rabu lalu. Di Unhas. Sama-sama hadir di ujian terbuka calon doktor komunikasi ke-4 Unhas: Erniwati. Ia yang memimpin sidang. Saya salah satu dari 6 penguji.

 

Sumber: