Legenda Asal Mula Bidar
--
Sebelum mereka sempat berkata dan berbuat sesuatu, tangan kanan Dayang Merindu yang sejak tadi memegang sebelah pisau yang diolesi dengan racun terayun cepat.
Ujung pisau menusuk dadanya. Dia rebah dan tewas di tempat itu.
Menurut cerita, seluruh penduduk sangat menhormati dan menyanjung Dayang Merindu yang berani berlaku adil terhadap pemuda yang mencintainya.
Jika mereka mengadakan acara untuk memperingati Dayang Merindu yang jadi idola seluruh penduduk, mereka mengadakan lomba bidar.
Cerita ini legenda belaka. Orang tak percaya itu pernah terjadi. Namun, di Palembang, tempat Dayang Merindu mandi berkeramas, sampai sekarang bernama Kampung Keramasan.
Lomba bidar dikembangkan, sampai sekarang dan seterusnya akan hidup sebagai seni Tradisional dayung Palembang.kisah Dayang Merindu masih hidup sampai sekarang.
Kisah ini sering dipentaskan dengan tari, melambangkan kecantikan,kejujuran, penghormatan pada orang tua dan kemampuan bertindak adil terhadap orang yang telah berkorban jiwa karena mencintainya.*
*)Pustaka : Rumah baca liana Indonesia (http://liana-indonesia.blog.co.uk)
Sumber: