BANNER ASKOLANI 2 PERIODE HL

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Senam Irama Pada Anak Usia Dini

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Senam Irama Pada Anak Usia Dini

--

Oleh : Darmiati, S.Pd

TKN 2 Banyuasin III, Kel. Kayuara Kuning  Kec. Banyuasin III, Kab. Banyuasin

 

 

PADA masa usia dini, stimulasi yang paling baik diberikan untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik kepada anak salah satunya yaitu melalui senam irama karena anak-anak sangat suka bergerak apalagi diikuti dengan irama musik dan lagu yang semangat dan riang gembira akan dapat mengekspresikan dirinya. Senam merupakan pengoptimalan aktivitas fisik perkembangan anak. Perkembangan anak yang dapat terbentuk adalah daya tahan tubuh, kelincahan, intelegensi, kelentukan, dan kerjasama pengkoordinasian tubuh yang baik. Klasifikasi dari senam adalah senam irama atau irama. Senam irama adalah gerakan senam yang mengombinasi berbagai bentuk gerakan dengan irama yang mengiringinya, contohnya mengombinasi irama tepukan, ketukan, tambore, nyanyian, musik dan sebagainya.

Perkembangan motorik bergantung pada kematangan otot dan saraf sehingga anak akan sulit menunjukkan suatu keterampilan tertentu ketika belum matang. Perkembangan motorik kasar pada anak melatih gerak jasmani berupa koordinasi gerakan tubuh pada anak, seperti merangkak, berlari, berjinjit, melompat, bergantung, melempar dan menangkap, serta menjaga keseimbangan.

Motorik adalah semua gerakan yang dilakukan oleh seluruh tubuh. Sedangkan motorik kasar adalah aktivitas fisik yang melibatkan koordinasi otot-otot besar seperti lengan, otot tungkai, otot bahu, otot punggung, dan perut yang dipengaruhi kematangan fisik anak, seperti berlari, melompat, melempar, berjalan lambat dan cepat, berguling, berjinjit, dan berputar. Perkembangan motorik memiliki efek yang sangat besar pada perkembangan perilaku kognitif, sosial dan fisik. Perkembangan motorik khususnya keterampilan gerak dapat berguna untuk mendiagnosis masalah pada individu yang mungkin berkembang secara tidak normal dan penting untuk membantu individu meningkatkan kinerja motorik mereka dengan melakukan aktivitas yang sesuai dengan perkembangan.

Agar dapat mengenal dan memahami lingkungannya maka anak harus melakukan aktivitas fisik, semakin anak terlatih untuk menggerakkan ototnya maka kemampuan motoriknya akan semakin terasah dan berkembang. Ketika motoriknya semakin terasah dikarenakan seringnya melakukan aktivitas fisik, maka anak akan terbiasa melakukan kegiatan motorik kasar tanpa kesulitan. Meningkatkan motorik anak bermanfaat untuk perkembangan fisiologis, perkembangan sosial dan emosional juga kognitif anak. Dari segi fisiologis, apabila anak melakukan kegiatan bergerak atau berolahraga, akan menstimulasi semua proses fisiologisnya, seperti sirkulasi darah dan pernapasannya.

Apabila anak sudah dibiasakan sejak dini untuk berolah fisik atau berolah raga sejak dini maka akan berdampak baik pada postur tubuhnya kelak. Motorik kasar anak sangat penting untuk terus dikembangkan sebab akan berpengaruh untuk menghadapi persoalan kehidupannya kelak, oleh karena itu latihan motorik kasar yang dilakukan merupakan bekal persiapan anak untuk menghadapi persoalan tersebut.

Senam irama adalah perpaduan bentuk gerakan dengan adanya irama yang mengiringi. Kegiatan senam irama merupakan upaya pengembangan motorik kasar anak. Melalui senam irama maka gerakan dasar tubuhnya akan terlatih secara ekspresif dan akan memberikan perubahan yang signifikan terhadap anak yang mengalami keterhambatan motorik karena membutuhkan kekuatan dan ketangkasan, sehingga fisik motoriknya akan menjadi lebih sehat dan bugar.

Melalui senam irama maka gerakan dasar tubuhnya akan terlatih secara ekspresif dan akan memberikan perubahan yang signifikan terhadap anak yang mengalami keterhambatan motorik kasar. salah satu cara meningkatkan motorik kasar pada anak usia dini adalah dengan mengajaknya untuk melakukan kegiatan senam irama. Senam irama merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi anak di sekolah dan dengan gerakan yang sederhana mampu diikuti oleh anak. (**)

 

 

 

Sumber: