BACA JUGA:Bikin Suasana Mistis! Suara Tokek Asli, Fenomena Langka dari Alam
BACA JUGA:Mengenal 7 Kelemahan Ular Piton, Predator Raksasa dengan Titik Lemah yang Tak Terduga
Fenomena ini disebut phototaxis, yaitu gerakan hewan yang terpengaruh oleh cahaya.
Sayangnya, karena terjebak di sekitar sumber cahaya, banyak laron yang kelelahan dan akhirnya mati tanpa sempat menemukan pasangan.
3. Perjuangan untuk Bertahan dan Menjaga Keturunan
Ketika laron berhasil menemukan pasangan, mereka akan melepaskan sayapnya sebagai tanda siap memasuki fase hidup baru sebagai raja dan ratu koloni rayap.
Pasangan ini kemudian mencari tempat yang aman untuk membentuk koloni baru, melanjutkan kehidupan mereka sebagai rayap yang bertugas untuk bertelur dan menjaga kelangsungan spesiesnya.
Namun, hanya sedikit laron yang berhasil sampai ke tahap ini, karena mereka rentan terhadap predator dan paparan cahaya.
4. Pentingnya Laron bagi Ekosistem
Meskipun banyak yang menganggap laron sebagai pengganggu, mereka sebenarnya memiliki peran penting dalam ekosistem.
Kehadiran laron sebagai sumber makanan bagi banyak predator, seperti burung, kelelawar, dan katak, membantu menjaga keseimbangan rantai makanan.
Laron juga berperan dalam daur ulang bahan organik ketika mereka kembali ke tanah setelah mati, membantu menyuburkan lingkungan sekitarnya.
5. Sayap Laron yang Rapuh
Salah satu ciri khas laron adalah sayapnya yang panjang dan rapuh.
Saat keluar dari sarang, mereka membawa sayap tersebut untuk terbang mencari pasangan, tetapi begitu mereka menemukan tempat untuk memulai koloni baru, mereka akan melepaskan sayap tersebut.
Sayap laron mudah sekali rontok, yang juga menandai bahwa mereka telah memilih pasangan dan siap untuk beralih ke tahap hidup berikutnya.