Berat badan lahir yang rendah bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan perkembangan dan penyakit kronis di kemudian hari.
2. Risiko Keguguran dan Persalinan Prematur
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi kafein yang tinggi dapat meningkatkan risiko keguguran dan persalinan prematur.
Meskipun hasil penelitian masih beragam, sebagian besar ahli kesehatan merekomendasikan untuk membatasi asupan kafein selama kehamilan untuk meminimalkan risiko tersebut.
3. Dampak Kafein pada Ibu Hamil
a. Peningkatan Tekanan Darah dan Detak Jantung
Kafein adalah stimulan yang dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung.
Selama kehamilan, perubahan ini bisa lebih signifikan dan dapat membebani sistem kardiovaskular ibu, yang sudah bekerja lebih keras untuk mendukung dua tubuh.
b. Gangguan Tidur
Kafein dapat mengganggu pola tidur ibu hamil, yang bisa mempengaruhi kualitas istirahat yang sangat dibutuhkan selama masa kehamilan.
Kurang tidur dapat berdampak negatif pada kesehatan ibu dan perkembangan janin.
4. Dampak Kafein pada Bayi yang Disusui
a. Transfer Kafein melalui ASI
Kafein yang dikonsumsi ibu dapat ditransfer ke bayi melalui ASI. Meskipun jumlah kafein yang ditransfer relatif kecil, bayi yang sangat sensitif terhadap kafein bisa mengalami iritabilitas, sulit tidur, dan gangguan pencernaan.
b. Metabolisme Kafein yang Lambat pada Bayi
Sama seperti janin, bayi yang baru lahir juga memiliki sistem enzim yang belum matang untuk memetabolisme kafein dengan cepat.