CHINA, HARIANBANYUASIN.COM - Tersingkirnya Tim beregu putra dan putri di Asian Games 2022, membuat banyak pihak kecewa.
Banyak yang menyayangkan performa pemain-pemain Indonesia saat bertanding di perempat final Asian Games 2022.
Terlebih di beregu putra yang diharapkan mampu meraih medali, namun harus mengikuti jejak tim beregu putri yang keok dari lawannya.
BACA JUGA:Bulutangkis Beregu Putra Asian Games 2022: Kalah Atas Korea, Indonesia Tak Penuhi Target
Menyikapi kekalahan ini, Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky sangat menyayangkan dengan hasil yang didapatkan di beregu.
"Memang sangat disayangkan ya. Kita tidak bisa melangkah ke babak selanjutnya. Terutama di beregu putra yang di atas kertas bisa melaju ke semifinal. Tapi kena tekanan yang tidak bisa diatasi," ungkapnya.
Alhasil, dengan kekalahan yang diluar prediksi dan harus merelakan medali lepas di sektor beregu, dirinya telah meminta pemain untuk menjadikan pelajaran.
BACA JUGA:Jonatan Christie Usai Kalah dari Pemain Non Unggulan: Mohon Maaf Kepala Tim
"Pastinya kita tidak puas dengan hasil ini. Tapi saya langsung meminta anak-anak untuk menjadikan ini sebagai pelajaran besar dan motivasi agar tidak terulang di nomor perorangan nanti," beber Rionny.
Dia mengakui, jika pada saat tim beregu putra melawan Korea, di awal sudah sangat baik, melalui hasil yang cukup bagus diraih Anthony Sinisuka Ginting.
Namun sayang, saat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto turun, yang notabenenya memiliki peluang untuk mengambil poin kedua bagi tim, malah banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri.
BACA JUGA:Kalahkan Prancis 3-1, Tim Junior Indonesia Lolos ke Semifinal WJC 2023
"Di beregu putra start kita sudah baik. Anthony bisa mengatasi tekanan di partai pertama. Fajar/Rian Bermain apik di pembuka laga. Sayang memang di gim kedua ada kesempatan-kesempatan untuk menyelesaikan pertandingan, tapi malah terlalu terbaru-buru," bebernya.
"Bila mengambil peluang skor 2-0 terlebih dahulu, mungkin ceritanya bakal berbeda," ucapnya.
"Begitu juga dengan Leo/Daniel. Setelah unggul jauh, merekaa malah memberi angin untuk lawan. Padahal lawan bermain tanpa beban. Kelengahan itu akhirnya membuat mainnya kurang yakin dan ragu-ragu," tambahnya.