PANGKALABALAI,HARIANBANYUASIN – Selain memblokade jalan tol Kayuagung-Palembang-Betung (KapalBetung), warga minta Bupati copot Lurah Seterio.
Desakan tersebut disampaikan ratusan warga Kelurahan Seterio Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasi Provinsi Sumatera Selatan, saat menyambangi kantor bupati dan DPRD Banyuasin, Kamis (25/05).
Dalam tuntuannya warga menilai pembangunan jalan tol tidak mendatangkan manfaat bagi warga sekitar khususnya Seterio.
BACA JUGA:Tuntutannya tak Direspons, Warga Seterio Banyuasin Malah Lakukan Hal Ini
Warga kecewa berat, pihak pengelola jalan tol Kapalbetung tak kunjung membangun jembatan penyeberangan.
Akibatnya warga kesulitan pergi ke kebun karena tidak bisa melintasi ruas tol.
Selain itu, dampak pembangunan Tol Kapalbetung, masyarakat harus melewati kolong jembatan.
BACA JUGA:Dua Pedagang Pupuk Ilegal di Banyuasin Ditangkap, Polisi Sita Puluhan Ton Pupuk
Tuntutan warga ini sebelumnya sudah disampaikan ke pengelola tol KapalBetung.
Sayangnya pihak pengelola tol dalam hal ini PT Waskita Tol Sriwijaya tak kunjung mereleasikan tuntutan warga.
Ormas JPKP yang ikut mendampingi warga mengatakan tidak anti pembangunan.
BACA JUGA:Akibat Kecelakaan Truk Ini, Jalintim Banyuasin Macet Panjang, Pengguna Jalan Diminta Bersabar
Namun hendaknya pembangunan tol juga memikirkan aktivitas masyarakat tidak terganggu.
Untuk diketahui jalan Suak Taman yang terkena pembangunan tol KapalBetung sudah ada dari jaman nenek moyang warga Saterio untuk warga pergi berkebun.
"Maka dari itu kami meminta dibangunkan jembatan agar memudahkan warga pergi ke kebun," tegasnya.